Beberapa kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menunjukkan kedekatannya dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto. Mereka di antaranya anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko yang memperlihatkan kedekatannya dengan Prabowo.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago berpandangan, munculnya pergerakan kader yang merapat dengan Prabowo menandakan ketidaksolidan dalam mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP. “Di era dukungan pada Ganjar memang ada ketidaksolidan,” kata Pangi saat dihubungi, Jumat (21/7).
Pangi mengatakan banyak kader PDIP yang tidak mengikuti garis partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu. “Pertanyaannya adalah mengapa mereka bisa tidak mengikuti garis partai? Apa yang menyebabkan sikap Budiman, sikapnya Effendi Simbolon itu tidak mengikuti garis partai?” katanya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion atau IPO Dedi Kurnia Syah menilai salah satu penyebab banyak kader yang berbelok lantaran kurang yakin dengan kekuatan Ganjar untuk meraih kemenangan dalam Pilpres 2024.
“Bisa saja selain karena keengganan memenangkan Ganjar, juga karena sebagian elite mengetahui kekuatan Ganjar yang tidak cukup meyakinkan untuk menang,” kata Dedi saat dihubungi, Jumat (21/7).
Ia mengungkapkan, berdasarkan temuan survei yang dilakukan IPO, suara Ganjar cenderung tidak sebanding dengan dua kandidat lainnya yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Dedi menilai, untuk menaikkan elektabilitas mereka berusaha menunjukkan mendapat dukungan Jokowi.
Dedi menyoroti langkah Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan membentuk tim tujuh untuk pemenangan Ganjar atas arahan Presiden Joko Widodo. Ganjar pun menyatakan corak pakaian kampanye diarahkan Jokowi.