PKB Sambut Wacana Duet Anies dengan Muhaimin: Kenapa Tidak?

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/aww.
Sejumlah simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentangkan poster saat mengawal pendaftaran bakal calon legislatif (Bacaleg) di KPU Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (13/5/2023).
1/9/2023, 09.44 WIB

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjelaskan alasan banyak partai politik lain mendekati mereka menjelang Pemilihan Presiden 2024.  Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa Maman Imanulhaq menyebut semua partai politik membutuhkan atribut yang diasosiasikan dengan PKB.

Maman menjelaskan hal itu di tengah rumor Anies Baswedan berduet dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

"Jawabannya sederhana banget. Semua partai membutuhkan Jawa Timur, semua partai membutuhkan NU. Yang paling representatif adalah Gus Muhaimin," kata Maman kepada wartawan di DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (1/9).

Berdasarkan keyakinan itu, PKB percaya diri menduetkan Muhaimin dengan kandidat capres yang siap memboyong keponakan Gus Dur itu. "Kami kalau diajak Prabowo ayo, tapi kalau pun akhirnya dengan Anies, why not?" Kata Maman.

NasDem Minta Cawapres Anies Kuat di Jateng dan Jatim

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali sempat membocorkan syarat cawapres Anies. Ia mengatakan sosok pendamping Anies harus bisa mendongkrak suara di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Dua daerah itu, Anies belum maksimal, bahkan lemah. Artinya, dua daerah ini memiliki karakteristik yang sama," kata Ali, Selasa (1/8).

Selain itu,  Ali mengatakan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan bersama partai koalisi, cawapres Anies harus dapat membantu proses kemenangan. Cawapres pilihan harus bisa menjaga stabilitas koalisi dan bisa menjaga pemerintahan berjalan efektif.

Anies Baswedan menziarahi makam Pendiri NU (ANTARA FOTO/Syaiful Arif/Spt.)

Meski Anies diberi kebebasan memilih, namun penentuan cawapres harus didasarkan pertimbangan yang kuat. Selain itu, Anies juga harus memberi penjelasan kepada partai pengusungnya dengan indikator yang rasional.

"Sekali lagi harus bisa menjelaskan kepada tiga parpol politik kenapa memilih ‘Si Fulan’, apakah karena bisa memenangkan kontestasi," katanya memberikan contoh.

Reporter: Ade Rosman