Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat untuk menentukan sikap ihwal dukungan terhadap Anies Baswedan di pemilihan presiden 2024. Rapat berlangsung di Kediaman SBY di Cikeas yang disiarkan secara daring.
Dalam pidatonya SBY mengatakan sangat memahami perasaan kader Demokrat di berbagai daerah yang diliputi emosi setelah Anies memilih Muhaimin menjadi cawapres. Ia meminta kader Demokrat bersikap lebih tenang dan mengambil langkah lanjutan ke depan.
“Saya minta mari tenangkan hati dan pikiran kita. Ini bukan kiamat. Ini bukan akhir dari perjuangan kita, bukan. Ini harus dimaknai sebagai ujian dan cobaan harus dihadapi dan diatasi,” ujar SBY seperti disiarkan melalui channel youtube Partai Demokrat, Jumat (1/9).
Presiden RI ke-6 ini menjelaskan dinamika politik yang terjadi dalam tiga hari terakhir sangat mengejutkan dan tidak disangka. Bahkan SBY mengatakan hal ini sebagai sesuatu yang luar biasa dan di luar nalar politik. Hal itu disampaikan SBY merujuk pada kesepakatan politik yang dibuat antara Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh bersama Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.
Pada Selasa (29/8) malam Demokrat mengklaim Surya Paloh dan Anies secara sepihak telah membuat kerja sama dengan PKB. Hal itu membuat Demokrat merasa telah dikhianati dan ditinggal. Padahal menurut SBY, sesuai kesepakatan koalisi dibangun dengan kesetaraan dan keadilan. Meski begitu, SBY mengatakan Demokrat masih harus bersyukur karena menyadari kekeliruan dan membangun koalisi lebih dini.
“Kami telah ditelikung dan ditinggalkan seperti ini sekarang. Bayangkan kalau ditelikungnya kami ini satu dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU. Bayangkan seperti apa,” ujar SBY.
Hal lain yang menurut SBY patut disyukuri karena Demokrat telah diingatkan untuk lebih berhati-hati dalam berkoalisi. SBY menyebut partainya bersyukur tidak jadi berkoalisi dengan orang dan kelompok yang ia sebut tidak memiliki integritas dan kejujuran dan berpolitik.
“Saya kira kalau kita perlukan itu kalau ambil hikmah kita dibebaskan dari dosa akan kita pikul kalau kita berada bersama mereka,” ujar SBY.
SBY mengingatkan kader Demokrat untuk segera mengambil sikap dan bisa keluar dari tantangan yang terjadi. Ia pun mengatakan Demokrat akan terus menegakkan etika dalam berpolitik dengan berpegang pada integritas.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan Anies telah melanggar kesepakatan yang dibuat. Ia menyebut sejak Januari 2023 Anies sudah bersepakat untuk mendukung Anies sebagai cawapres. Keinginan itu bahkan sudah disampaikan dengan gamblang melalui surat yang ditulis pada 25 Agustus 2023.
Anies pun telah menyampaikan langsung kepada SBY keinginan untuk melamar AHY sebagai cawapres. Namun, kesepakatan itu bubar setelah Anies bertemu dengan Surya Paloh. SBY menyebut hal yang lebih mengecewakan lantaran Anies tak menyampaikan langsung perubahan rencana kepada Demokrat sebagai partai koalisi.