12 Pemimpin Negara Hadir di KTT ASEAN ke-43, Myanmar Absen
Para pemimpin negara ASEAN mulai tiba di Jakarta Convention Center untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43. Pimpinan ASEAN pertama yang tiba di JCC adalah Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone beserta pasangan pada 09.32 WIB.
Presiden Joko Widodo tempak menyambut Siphandone bersama Ibu Iriana Joko Widodo di dalam JCC. Para perdana menteri mengisi buku tamu sebelum bertemu dengan Jokowi dan memasuki ruangan KTT.
Pimpinan ASEAN yang selanjutnya tiba di JCC adalah Perdana Menteri Kamboja Hun Manet pukul 09.36 WIB. Perdana menteri selanjutnya hadir setiap dua menit sekali.
Sementara pemimpin negara Thailand tidak hadir dalam agenda tersebut dan diwakili oleh delegasi. Selanjutnya secara berurutan, pimpinan ASEAN yang tiba di JCC adalah Presiden Filipina Bongbong Marcos, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Malaysia Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chính.
Sementara itu, delegasi negara undangan tiba mulai pukul 9.47 WIB, yakni Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmão. Perdana Menteri Cooks Island Mark Brown tiba pukul 09.49 WIB.
Presiden Bangladesh Mohammad Shahabuddin tiba di JCC bersama Ibu Negara Bangladesh Hena Shabab pukul 9.50 WIB. Setelah itu, Delegasi dari Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah tiba di JCC pukul 09.52 WIB dan didampingi putranya Pangeran Abdul Mateen.
Sultan Hassnaal dari Brunei Darussalam menjadi pimpinan ASEAN terakhir yang hadir di JCC. Seentara pimpinan Mynamar tidak hadir.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan untuk membuka KTT ASEAN ke-43 pukul 10.00 WIB di Plenary Hall JCC. Setelah itu, KTT ASEAN ke-43 akan berlangsung dengan skema plenary hingga waktu makan siang. Acara dilanjutkan dengan gelaran ASEAN Indo-Pacific Forum di Hotel Mulia Senayan.
Hari pertama KTT ASEAN ke-43 akan diakhiri dengan sesi retreat yang dihadiri oleh seluruh pimpinan ASEAN dan negara undangan.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData