Partai-partai pendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menggelar pertemuan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Demokrat di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (6/9). Pertemuan dihadiri oleh Muhaimin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa yang didapuk menjadi calon wakil presiden pendamping Anies.
Sesuai agenda, pertemuan dijadwalkan akan dihadiri petinggi Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa. Namun, hingga rapat tersebut dibuka, perwakilan PKS tak terlihat di markas Partai Nasdem tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Muhaimin hanya hadir untuk membuka rapat dan kemudian meninggalkan lokasi. Selain Muhaimin, Petinggi PKB lainnya yakni Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq, Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid, dan juga Sekretaris Jenderal Hasanuddin Wahid.
Kedatangan petinggi PKB disambut petinggi Nasdem di antaranya Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali dan Sekretaris Jenderal Hermawi Taslim. Adapun Anies tidak hadir dalam pertemuan.
"Saya beserta rombongan DPP PKb siang hari ini merapat, di kantor DPP Nasdem. Ini bukan sekadar merapat biasa, tetapi ini benar-benar merapatkan barisan pemenangan," kata Muhaimin
Pada kesempatan tersebut, Muhaimin mengatakan ia bersama PKB siap bekerja sama dengan koalisi barunya itu dalam kontestasi Pemilu 2024.
Secara spesifik Muhaimin mengatakan siap bekerja sama dengan Partai Nasdem untuk menata, memperbaiki, dan menyempurnakan strategi pemenangan.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan masih menunggu kehadiran dari PKS. Ia menyebut pertemuan itu sebagai silaturahmi usai pendeklarasian pasangan Anies-Muhaimin.
"Silaturahmi yang dilakukan oleh DPP Partai NasDem, DPP PKB dan juga Insya Allah PKS yang sedang ditunggu kehadirannya," kata Ali.
Pasangan Anies dan Muhaimin sudah dideklarasikan pada Sabtu (2/9) menjadi bakal calon presiden dan wakil presiden. Namun pada saat deklarasi tidak ada perwakilan PKS yang hadir. Sementara Partai Demokrat yang sebelumnya menyatakan dukungan untuk Anies telah mencabut dukungan dan keluar dari Koalisi Perubahan dan Persatuan.
Adapun PKS menyatakan menghormati putusan Demokrat untuk keluar dari koalisi. Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan menyambut baik putusan Anies menggandeng Muhaimin. Namun Syaikhu menyebut putusan akhir soal dukungan untuk Anies - Muhaimin menunggu hasil putusan Musyawarah Majelis Syuro yang bakal dilaksanakan dalam waktu dekat.