Survei Terbaru: Suara Anies Merosot Usai Pilih Muhaimin, Siapa Unggul?

Katadata
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar
Penulis: Ira Guslina Sufa
15/9/2023, 08.17 WIB

 Survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC menemukan terdapat pergeseran tren dukungan suara pada pemilihan presiden 2024 mendatang. Dinamika politik menurut SMRC terus bergerak setelah calon presiden yang didukung Koalisi Perubahan Anies Baswedan memilih dan mendeklarasikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden. 

Peneliti Utama sekaligus pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan dalam konstelasi terbaru pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan dukungan publik 16,5 %. Perolehan itu didapat melalui simulasi tiga pasangan dengan menduetkan Ganjar Pranowo dengan Ridwan Kamil dan Prabowo Subianto dan Erick Thohir. 

“Survei tersebut menemukan bahwa Anies-Muhaimin mendapatkan dukungan 16,5 %; Prabowo-Erick 31,7 %; dan Ganjar-Ridwan Kamil 35,4 %. Masih ada 16,4 % yang belum jawab,” ujar Saiful dalam paparan survei yang dirilis lewat SMRC TV seperti dikutip Jumat (15/9). 

Saiful menjelaskan saat ini Ganjar dan Prabowo memang belum menetapkan pasangan cawapres. Namun pemilihan nama Ridwan Kamil dan Erick Thohir didasarkan pada dinamika politik yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Salah satu kandidat cawapres potensial pendamping Ganjar menurut dia adalah Ridwan Kamil. 

Ridwan sendiri sudah bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Sementara untuk Prabowo, salah satu tokoh yang potensial menjadi pasangannya adalah Erick Thohir. Erick Thohir didukung sebagai wakil presiden oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Erick sudah melakukan sosialisasi sejak jauh hari untuk menjadi calon wakil presiden.

 “Tentu saja pasangan Ganjar maupun Prabowo bisa berubah, tapi setidaknya pasangan Anies-Muhaimin kemungkinan relatif stabil,” kata Saiful.

Menurut Saiful sebelumnya SMRC belum pernah melakukan survei dengan memasangkan Anies dengan Muhaimin. Karena itu ia tidak bisa dibandingkan apakah sentimen pemilih ketika survei dilakukan itu positif atau negatif pada deklarasi Anies-Muhaimin atau disingkat AMiN. 

Saiful menyebutkan dalam survei individual di mana Anies berhadapan dengan Ganjar dan Prabowo, suara Anies sekitar 20-an %. Dengan begitu ia menyimpulkan setelah Anies berpasangan dengan Muhaimin data survei menunjukkan suara mantan Gubernur DKI Jakarta itu belum mengalami kenaikan.

Dia pun menyatakan bahwa selama ini Anies didukung oleh Nasdem, PKS, dan Demokrat dengan total sekitar 20 % suara. Perolehan suara partai mirip dengan perolehan suara Anies dalam simulasi tiga nama. Hasil berbeda ditunjukkan saat Demokrat sudah tidak mendukung Anies dan digantikan oleh PKB. Sedangkan Partai Keadilan Sejahtera masih menunggu putusan Musyawarah Majelis Syuro. 

“Bila suara Anies-Muhaimin sekarang sekitar 16 %, ini mungkin mencerminkan kekuatan dua partai, bisa PKB dengan Nasdem atau Nasdem dengan PKS,” ujar Saiful. 

Lebih jauh ia mengatakan dari temuan survei dapat terlihat dukungan pada Anies sangat minim berasal dari kelompok independen dan hanya berasal dari partai pendukung. Bila dilihat dari data sementara tersebut, Anies belum memberikan efek ekor jas karena suara pendukungnya masih merupakan suara partai.

“Kalau menurun, saya tidak bisa bilang begitu. Tapi setidak-tidaknya (data ini menunjukkan) tidak meningkat. Ini reaksi publik beberapa hari setelah deklarasi Anies-Muhaimin,” ujar Saiful. 

Tren Dukungan Pemilih Partai Pendukung untuk Anies - Muhaimin

Mengenai sebaran dukungan yang diraih Anies, Saiful menyebutkan hasil survei mengindikasikan harapan pemilihan Muhaimin bisa meningkatkan suara Anies justru belum terlihat hasilnya.   Saiful memaparkan berdasarkan survei pemilih Nasdem hanya 54 % yang memilih Anies - Muhaimin. Sebanyak 15 % memilih Ganjar-Ridwan, dan 31 % Prabowo-Erick.

Selanjutnya pemilih PKS yang memilih Anies-Muhaimin sebanyak 69 %, sebanyak 17 % memilih Ganjar-Ridwan, dan sebanyak 14 % memilih Prabowo-Erick, dan belum jawab 1 %. Pemilih Demokrat hanya 22 % yang memilih Anies-Muhaimin, 33 % Ganjar-Ridwan, 39 % Prabowo-Erick, dan 6 % tidak jawab.

Sedangkan pemilih PKB hanya 20% yang memilih pasangan Anies-Muhaimin. Sebanyak 30% memilih Ganjar-Ridwan, dan sebanyak 38 % untuk Prabowo - Erick.  

Saiful menjelaskan bahwa pemilih Nasdem cukup konsisten memilih Anies. Saiful menyebut idealnya sekitar 70 sampai 80 % pemilih Nasdem memilih Anies-Muhaimin. Meskipun belum maksimal ke Anies, tapi setidak-tidaknya deklarasi Anies-Muhaimin tidak merontokkan dukungan partai tersebut.

“Ada pola di mana pemilih Nasdem tetap di belakang Anies,” jelasnya.

Survei ini menunjukkan bahwa baru sekitar 20 % pemilih PKB yang mendukung Anies-Muhaimin. Menurut Saiful, ini menunjukkan bahwa pemilih PKB mungkin membutuhkan waktu untuk mendukung pasangan tersebut.

“Sebelumnya, kecenderungan pemilih PKB memang memilih Ganjar dan Prabowo, tidak ke Anies. Ini tantangan untuk PKB dan tim Amin untuk menarik dan meyakinkan pemilih PKB sendiri,” kata Saiful.

Saiful melanjutkan bahwa sebenarnya ekspektasinya Muhaimin tidak hanya membawa gerbong PKB, namun juga NU secara lebih luas. Gerbong NU lebih besar dari PKB. Jika NU cukup banyak yang mendukung pasangan ini, harapannya adalah mereka akan mendapatkan suara yang cukup besar.

Mengenai Demokrat, Saiful menyatakan bahwa perpindahan suara Demokrat dari Anies cukup cepat terjadi. Walaupun sebelumnya suara massa Demokrat tidak sangat solid mendukung Anies, tapi setidaknya tidak serendah dari temuan survei ini, sekitar 22 %.

 “Perginya pemilih Demokrat dari Anies cukup cepat, hanya dalam waktu beberapa hari setelah deklarasi Anies-Muhaimin,” jelas Saiful.

Sementara massa pemilih PKS cukup solid tetap mendukung Anies. Walaupun PKS tidak ikut dalam deklarasi Anies-Muhaimin bersama PKB dan Nasdem, namun terlihat para elitnya berkomunikasi dengan kedua partai tersebut dan tidak terlihat gejala PKS akan menarik dukungan dari Anies.

“Sejauh ini pemilih PKS solid terhadap Anies dan tidak terganggu Anies berpasangan dengan Muhaimin,” kata Saiful.

Secara keseluruhan, Saiful menyimpulkan bahwa pasangan Anies-Muhaimin, walaupun muncul secara mengejutkan, belum punya efek yang menaikkan dukungan yang signifikan pada Anies ketika dia berpasangan dengan Muhaimin.

Survei terbaru SMRC digelar melalui wawancara telepon pada 5-8 September 2023. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) yaitu memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak dengan melibatkan 1212 responden.