Kebakaran melanda hutan di lereng Gunung Merbabu di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/10). Luas kawasan yang terbakar berdasarkan laporan sementara mencapai 400 hektare.
Kasi Wilayah 1 Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Chomsatun Rochmaningrum, mengatakan kebakaran dilaporkan pertama kali terjadi pada Jumat (27/10) di Desa Sokowolu, Kabupaten Semarang. "Diduga akibat angin kencang, api meluas hingga kawasan puncak," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/10).
Ia menjelaskan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan sudah dilakukan untuk melakukan pemadaman. "Posko sudah didirikan, kemudian beberapa titik sudah menggerakkan relawan untuk melakukan pemadaman," katanya.
Berdasarkan laporan sementara, luas kawasan yang terbakar mencapai sekitar 400 ha. Pemadaman, rencananya akan dilakukan dengan teknik bom air atau "water boombing".
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko mengatakan, upaya tersebut dilakukan mengingat upaya pemadaman manual terkendala dengan medan yang sulit. Kebakaran kawasan hutan Gunung Merbabu telah mencakup kawasan Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Magelang.
"Puncak gunung sulit dicapai oleh manusia maupun kendaraan. Selain itu angin kencang yang tidak tentu arahnya menyulitkan pemadaman," katanya.
Menurut dia, upaya untuk melokalisasi api agar tidak menyebar juga sudah diupayakan. Namun, upaya pemadaman dari udara tetap dibutuhkan. "Kami sudah minta batuan BNPB untuk memadamkan dengan 'water boombing'," katanya.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan evakuasi terhadap warga yang terdampak kebakaran hutan sudah dilakukan. Ia menyebut terdapat 91 orang warga yang dievakuasi ke Balai Desa Batur maupun ke sanak keluarganya.
Menurut dia, berbagai kebutuhan warga di pengungsian sudah disiapkan, seperti selimut, handuk, hingga pendirian dapur umum.