Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan warga di Tuban, Jawa Timur, waspada dan siap siaga terhadap bahaya angin puting beliung. Peringatan ini disampaikan menyusul fenomena cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah tersebut pada Sabtu (4/11) kemarin.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Sudarmadji mengatakan potensi bahaya angin puting beliung biasanya terjadi di masa pancaroba atau pergantian musim, dari musim kemarau ke musim penghujan, atau sebaliknya.
Menanggapi peristiwa angin berputar di wilayahnya, Sudarmadji mengimbau warga untuk tetap waspada serta mengingatkan perangkat daerah, terkait mulai dari tingkat desa hingga kecamatan, bersinergi menghadapi fenomena ini.
BPBD setempat menginformasikan angin puting beliung merusak atap kandang hewan ternak di Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo, Tuban.
Sudarmadji mengatakan, angin puting beliung pertama kali diketahui warga setelah melihat kumpulan awan gelap disertai angin kencang di lahan milik perusahaan semen di wilayah tersebut.
"Atap kandang yang rusak ini milik kelompok usaha binaan perusahaan swasta. Memang awalnya itu hujan, sudah dua hari ini memang wilayah Tuban ini sering hujan," kata Sudarmadji seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (5/11).
Sudarmadji menyebutkan tidak ada korban jiwa dari kejadian ini, sebab angin puting beliung tidak mengenai pemukiman warga. Namun, kerugian akibat kerusakan atap kandang hewan ternak berupa sapi, kambing, dan bebek tersebut ditaksir mencapai Rp 25 juta.
"Tidak ada pemukiman warga yang kena terjangan angin. Jadi angin itu setelah menerjang kandang sudah berubah arah sebelum mengenai rumah warga," tutur Sudarmadji.