KAI Tambah 20 Rangkaian LRT Jabodebek, Waktu Tunggu jadi 15 Menit

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Penumpang menaiki kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Stasiun LRT Setiabudi, Jakarta, Senin (18/9/2023). LRT Jabodebek kembali melakukan penambahan jumlah perjalanan dari 158 perjalanan setiap harinya bertambah menjadi 230 perjalanan per hari yang resmi diberlakukan pada Senin (18/9) guna memenuhi peningkatan kebutuhan para pengguna jasa.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
5/12/2023, 15.01 WIB

PT Kereta Api Indonesia akan menambah rangkaian kereta api ringan atau LRT Jabodebek menjadi 20 unit pada bulan ini. Hal tersebut akan mempersingkat waktu tunggu antar kereta atau headway menjadi 15 menit sepanjang hari.

Rangkaian LRT Jabodebek yang beroperasi hari ini baru 16 unit dengan jumlah perjalanan sekitar 200 kali. Penambahan rangkaian LRT Jabodebek menjadi 20 unit akan meningkatkan perjalanan harian menjadi sekitar 250 kali. 

Adapun waktu tunggu antar kereta LRT Jabodebek mencapai 15 menit pada jam sibuk yakni pukul 06.00 WIB hingga 08.59 WIB dan 16.00 WIB sampai 18,59 WIB. Sementara itu, waktu tunggu LRT Jabodebek di luar jam tunggu mencpai 30 menit. 

"Pengoperasian 20 trainset akan membuat headway sepanjang hari menjadi 15 menit. Rencananya penambahan tersebut dalam bulan ini, tapi kami evaluasi dulu yang ada sekarang," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati di Hotel Borobudur, Selasa (5/12).

KAI sebelumnya telah memangkas tarif tiket kereta api LRT Jabodebek hingga 50% mulai hari ini, Jumat (1/12). Tarif tiket terjauh pada akhir pekan dan di luar jam sibuk pada hari kerja turun dari sebelumnya Rp 20.000 menjadi Rp 10.000.

"Kami berharap dengan hadirnya tarif promo baru ini dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat serta dapat melayani dengan lebih baik dan maksimal," kata Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono dalam keterangan resmi, Jumat (1/12).

Mahendro mengingatkan, tarif LRT Jabodebek dihitung saat penumpang memasuki stasiun LRT Jabodebek awal. Di samping itu, ketentuan tarif LRT Jabodebek lainnya tidak berubah, yakni Rp 3.000 pada kilometer pertama dan Rp 700 setiap kilometer selanjutnya.

LRT Jabodebek juga sempat mengalami sejumlah insiden sejak mulai beroperasi pada akhir Agustus 2023, mulai dari roda aus, waktu tunggu yang lama, hingga atap stasiun bocor. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan,  masalah-masalah yang dihadapi LRT Jabodebek dapat rampung sebelum menutup tahun ini.

"Kami sudah melakukan rapat dua kali dan kami melakukan penilaian tentang apa saja yang harus dilakukan baik sarana maupun prasarana. PT KAI akan meningkatkan itu dan mudah-mudahan pada Desember 2023 semuanya bisa berjalan dengan baik," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Selasa (7/11).

Direktur Jenderal Perkeretaapian M Risal Wasal mengatakan, pemerintah sedang berkoordinasi dengan konsultan dalam menangani masalah tersebut. Risal tidak menyebutkan siapa konsultan yang dimaksud. Namun, ia menargetkan performa LRT Jabodebek dapat meningkat.  

Kemenhub bekerja sama dengan dua perusahaan konsultan asal Inggris dalam memastikan kesiapan operasional LRT Jabodebek. Konsultan yang dimaksud adalah The Crossrail International dan PT Mott Macdonald Indonesia.

Risal menilai ,pengurangan frekuensi perjalanan LRT tidak mengurangi tingkat okupansi transportasi umum tersebut. Hal tersebut, menurutnya, terlihat dari tidak berubahnya okupansi kereta api commuter maupun transportasi lain.

Reporter: Andi M. Arief