Menakar Dampak Debat Kelima Tentukan Elektabilitas Capres di Pilpres

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wpa.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kedua kiri) bersama capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kedua kanan) serta capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kanan) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
1/2/2024, 07.53 WIB

Komisi Pemilihan Umum bakal menggelar debat kelima dalam putaran pemilihan presiden atau pilpres 2024. Debat yang berlangsung pada Minggu (4/2) itu akan mempertemukan tiga calon presiden yang bertarung di pilpres 2024. 

Para calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo akan mengemukakan gagasan mengenai beberapa topik. Tema yang dibahas dalam debat terakhir berkaitan dengan Adapun isu yang akan dibahas berkaitan dengan kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

Bagi para calon presiden, debat kelima akan menjadi momen untuk meyakinkan pemilih untuk menentukan pilihan di pilpres. Ketiga calon presiden memiliki harapan sama, menang di pilpres dan menjadi presiden berikutnya menggantikan Joko Widodo. 

Bila dilihat dari sisi elektabilitas, pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyebut penampilan para capres di debat terakhir ini tak akan terlalu berpengaruh banyak. Ujang mengatakan pelaksanaan debat yang digelar pada akhir pekan membuat konsentrasi publik tidak terlalu terfokus mengikuti lantaran ada banyak kegiatan lain di luar urusan kerja. 

 Selain itu Ujang mengatakan memasuki 10 hari terakhir menjelang pencoblosan publik biasanya sudah memiliki preferensi tentang siapa tokoh yang nanti akan mereka pilih di pilpres. Hanya sebagian kecil pemilih yang belum menetapkan pilihan yang menurut Ujang akan terpengaruh dari penampilan capres saat debat. 

“Debat itu mempengaruhi persepsi publik, terutama mereka yang masih galau, undecided voter. Mereka yang sudah Ok dan mantap takkan tergoyahkan karena punya pilihan sejak lama,” kata Ujang dalam sambungan telepon dengan Katadata, seperti dikutip Kamis (1/2). 

Potensi Perubahan Dukungan

Menurut Ujang, ada tiga faktor yang bisa mempengaruhi pilihan masyarakat dalam memilih. Pertama, debat yang dilaksanakan terbuka antara tiga paslon. Pemilih akan melihat bagaimana karakter masing-masing capres dan akan menentukan pilihan sesuai preferensi yang diinginkan. 

Faktor kedua menurut Ujang berkaitan dengan isu yang ditawarkan para paslon, baik negatif atau positif. Ia mengatakan, bila salah satu paslon menyerang paslon lainnya dengan sebuah isu, masyarakat bisa mengubah pilihannya dan elektabilitas berkurang. 

 “Makanya sekarang saya lihat banyak kandidat yang bermain di isu,” kata Ujang. 

Adapun faktor ketiga yang juga berpengaruh menjelang pemilu menurut Uang adalah adalah kampanye ke masyarakat. Ujang menyatakan masing-masing kubu perlu bekerja keras di waktu terakhir ini untuk meraih simpati publik. Hal ini bisa menaikkan elektabilitas dan mengubah pilihan masyarakat. 

Melirik jadwal Pilpres 2024, tiga paslon hanya punya waktu 10 hari lagi untuk berkampanye. Kampanye terakhir akan diadakan pada 10 Februari 2024 dan memasuki masa tenang empat hari hingga pencoblosan 14 Februari 2024. 

Dari survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Indonesia terdapat penurunan jumlah undecided voter. Hal ini terlihat dari tren tidak tahu/tidak menjawab dalam pertanyaan pilihan presiden. 

Pada Oktober 2023 lalu, ada 18,3% kelompok undecided voter. Jumlahnya menurun drastis menjadi 8,3% pada Desember 2023 dan 8% di Januari 2024.

Adapun survei terbaru yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia pada 16-26 Januari 2024 hanya 6,9 % pemilih yang belum menentukan sikap atau tidak mengungkap pilihan dalam pilpres. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan metode acak bertingkat terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia. 

Menurut Lingkaran Survei Indonesia sebanyak 50,7% pemilih memilih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, 22% memilih Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Di urutan ketiga ada Ganjar Pranowo - Mahfud MD dengan 19,7% suara. 

Hasil survei ini membuat Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo - Gibran optimistis pasangan yang diusung Partai Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional, Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Solidaritas Indonesia, Garuda dan Prima bakal menang dalam satu putaran. 

Optimisme Tiga Kubu Hadapi Pilpres

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Nusron Wahid menilai hasil survei terbaru semakin memberi semangat kepada TKN untuk bekerja lebih optimal. Nusron optimistis hasil survei itu sejalan dengan harapan TKN Prabowo-Gibran yang menghendaki Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sekali putaran.

“Alhamdulillah, Prabowo-Gibran semakin mendapatkan kepercayaan masyarakat. Bismillah, satu putaran,” kata Nusron Wahid. 

Adapun pasangan nomor urut 1 Anies - Muhaimin tak gentar dengan hasil sejumlah lembaga survei. Muhaimin mengatakan dukungan yang ditunjukkan para pendukung di setiap kunjungan mereka ke berbagai daerah merupakan bukti besarnya suara yang bakal mereka raup di pilpres. 

"Saatnya kita lakukan perubahan. Kekuatan langit sudah nyata. Insya Allah didukung para ulama, kita akan wujudkan perubahan untuk rakyat Indonesia," ujar Muhaimin. 

Sementara itu Ketua Tim Pemenangan Nasional Arsjad Rasjid optimistis  Ganjar Pranowo - Mahfud MD bakal menang di pilpres. Menurut Arsjad dukungan publik makin meluas terutama setelah Mahfud mundur dari pemerintahan. 

Ia mengatakan pasangan nomor urut 3 ini tak akan mengubah strategi kampanye. Adapun isu  yang berkaitan dengan masyarakat dan hajat hidup orang banyak tetap akan menjadi prioritas selama pilpres. 

Arsjad meyakini penampilan Ganjar pada debat kelima akan maksimal lantaran sangat menguasai isu yang akan dibahas. Arsjad menyebut permasalahan ekonomi rakyat bisa dicapai dengan penegakan hukum yang berintegritas yang menjadi program utama Ganjar - Mahfud. 

Reporter: Amelia Yesidora