PDIP soal Luhut Dukung Prabowo-Gibran: Mungkin Ada yang Memerintahkan

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melalui unggahan di akun Instagramnya mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran.
Penulis: Ade Rosman
Editor: Agustiyanti
3/2/2024, 15.47 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi dukungan yang diberikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia menduga ada yang memerintahkan Luhut untuk memberikan dukungan tersebut.

"Mungkin ada yang memerintahkan," kata Hasto singkat kepada wartawan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (3/2).

Luhut melalui unggahan di akun Instagramnya mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran. Ia beralasan, paslon nomor urut 2 tersebut berkomitmen untuk melanjutkan program Presiden Joko Widodo.

"Kita pilih orang yang tepat menjadi presiden Republik Indonesia. Tanggal 14 Februari ini tepat. Saya pribadi memilih Pak Prabowo alasan yang sangat sederhana berkelanjutan," kata Luhut dia dalam unggahan akun Instagramnya, Sabtu (3/2).

Luhut berpandangan, keberlanjutan program pemerintahan Jokowi merupakan hal yang penting untuk pemerintahan selanjutnya. Ia menyebut sejumlah program seperti hilirisasi dan pembangunan infrastruktur strategis harus dilanjutkan jika Indonesia mau menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita yang tinggi.

"Tidak perubahan-perubahan, perubahan itu kita mulai dari nol lagi," katanya.

Ia mengungkapkan, hanya Prabowo dari ketiga calon presiden yang menerima tawaran untuk melanjutkan program-program di era pemerintahan Jokowi. "Dia (Prabowo) bilang kepada saya, 'bang ini harus dilakukan, harus diteruskan, karena ini program yang sangat baik sekali'," kata Luhut.

Luhut juga bercerita, mengenal sosok Prabowo sejak 40 tahun lalu sejak keduanya tergabung dalam Korps Baret Merah. Ia menilai Prabowo sebagai sosok yang pemberani dan rasional dalam berpikir. "Beliau juga seseorang yang penuh dengan idealisme, dan jiwa patriot," kata Luhut.  Ia pun mengaku senang saat Prabowo memutuskan untuk memilih Gibran sebagai cawapres. Menurut dia, hal tersebut adalah contoh bahwa Prabowo tidak pernah memandang sebelah mata orang lain. "Boleh jadi mereka punya kemampuan khusus yang selama ini tak terlihat karena tidak mendapat kesempatan," ujarnya.   

Luhut menilai, Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani sekaligus bisa bersahabat dengan seluruh negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Indonesia telah belajar dari berbagai tantangan dan ujian seperti pandemi, konflik geopolitik, hingga ancaman perubahan iklim. 

Di sisi lain, ia juga menekankan bahwa pesta demokrasi lima tahunan ini harus berlangsung dengan suka cita dan gembira. "Rayakanlah perbedaan pilihan kita dengan cara yang santun dan penuh dengan rasa persatuan dan kesatuan.Karena siapapun yang terpilih menjadi pemimpin, pemenang sesungguhnya adalah rakyat Indonesia," ujarnya.

Reporter: Ade Rosman