Nobar Dirty Vote di UGM, Feri Amsari Tepis Isu Keberpihakan di Pilpres

Youtube Rocky Gerung Official
Film Dirty Vote
13/2/2024, 14.04 WIB

Departemen Hukum dan Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada atau UGM mengadakan nonton bareng film dokumenter Dirty Vote. Acara yang berlangsung hari ini (13/2) merupakan bagian dari kuliah umum perdana departemen tersebut.

Nonton bareng diadakan lewat Zoom pada 09.00 WIB. Turut hadir dalam acara ini tiga ahli tata negara yang tampil dalam film tersebut. Mereka adalah Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar. 

Dalam nonton bareng ini, pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas Feri Amsari mengklarifikasi beberapa hal. Pertama, ia menepis isu bahwa film ini cenderung mendukung salah satu kubu di Pemilu 2024. Hal ini berdasar pada tanggal perilisan yakni 11 Februari dan isi film yang cenderung menyerang paslon Prabowo-Gibran. 

“Padahal itu karena perdebatan panjang, jadinya filmnya akhirnya molor. Harusnya tanggal 10 selesai, tapi itu salah kami karena lelet,” kata Feri dilansir dari YouTube Pusat Kajian Konstitusi, Demokrasi, dan HAM UGM, Selasa (13/2).

Kemudian, ia menyatakan ketiga narasumber dalam film ini bukanlah kader partai. Oleh sebab itu, film ini bukan memihak salah satu partai. Isu yang menyebar adalah Bivitri adalah kader Nasional Demokrat, Zainal kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, sementara Feri kader Partai Keadilan Sejahtera. 

“Sejauh ini kami tidak berpartai secara formil. Tidak mungkin kami berpartai, kami PNS,” ujar Feri. 

Selain tiga penampil acara tersebut, hadir juga beberapa dosen hukum tata negara UGM lain seperti Yance Arizona, Andy Omara, dan Mahaarum Kusuma Pertiwi. Ada juga Herlambang Perdana Wiratraman, Dian Agung Wicaksono, Andi Sandi Antonius, dan Joko Setiono.

Film dokumenter berjudul Dirty Vote sendiri diproduksi WatchDoc dan disutradarai Dandhy Dwi Laksono. Dirty Vote bercerita tentang kecurangan-kecurangan yang terjadi menjelang Pemilu 2024.



Reporter: Amelia Yesidora