Sudirman Said soal Grafik Sirekap KPU Dihapus: Bukti Kejanggalan

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt.
Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Sudirman Said memberikan pidato politiknya pada acara Deklarasi Advokat Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (THN AMIN) Jawa Tengah di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/1/2024). Deklarasi tersebut diikuti para advokat dari 35 wilayah kabupaten dan kota se-Jawa Tengah.
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Agustiyanti
6/3/2024, 20.17 WIB

Ketua Institut Harkat Negeri Sudirman Said menanggapi ketiadaan grafik perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024 di laman Sirekap KPU. Menurut Sudirman, hal ini menimbulkan banyak tanda tanya di masyarakat. 

“Apa yang down? Sistem dibuka dan ditutup lagi itu hanya memberi satu bukti bahwa memang terjadi banyak kejanggalan,” kata Sudirman di TWS House, Jalam Wijaya IX, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/3).

Co-captain Timnas AMIN ini juga mengatakan, hal ini menunjukkan ketidakyakinan KPU akan perolehan suara. Sistem yang tak bisa diakses, menurut dia, memperlihatkan upaya menyembunyikan bukti atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Sudirman bercerita ada seorang Panitia Pemilihan Kecamatan alias PPK yang berugas di salah satu kecamatan Kota Depok mengundurkan diri dari tugasnya. Padahal, menurut dia, tahapan perhitungan suara belum rampung. 

"Dia mundur, tidak lagi bersedia melanjutkan karena tidak sanggup. Kenapa tidak sanggup? Karena mendapatkan tekanan-tekanan dari banyak pihak,” katanya. 

Menurutnya, temuan kasus ini adalah potret kecil dari sekian banyak dugaan kecurangan Pemilu 2024. Menurutnya semakin banyak bukti yang mencuat setiap harinya. 

“Itulah keadaan kita, dan tampaknya memang dari waktu ke waktu, hari ke hari, makin memberi bukti bahwa Pemilu ini bermasalah,” katanya. 

Perubahan tampilan hasil pemilu ini baru terjadi Rabu (6/3) pagi ini. Tidak ada lagi diagram, baik lingkaran untuk menunjukkan hasil pemilihan presiden, atau diagram batang untuk hasil pemilihan legislatif. Hal ini membuat publik jadi tidak bisa melihat raihan suara paslon dan caleg. 

Hingga Selasa (5/3) malam, update hasil real count pilpres 2024 sudah mencapai 78,10%. Penghitungan telah dilakukan terhadap 642.965 tempat pemungutan suara (TPS) dari total 823.236 TPS di seluruh Indonesia.  

Anggota KPU Idham Holik mengungkapkan, penyebab penyebab hilangnya diagram perolehan hasil pilpres dan pileg dalam real count lantaran ada perubahan dalam tampilan Sirekap. Dia menjelaskan, KPU saat ini hanya akan menampilkan bukti autentik untuk hasil perolehan suara, yaitu Formulir Model C1-Plano atau catatan hasil penghitungan suara pemilu 2024.  

"Kini kebijakan KPU hanya menampilkan bukti autentik perolehan suara peserta pemilu," kata Idham seperti dikutip, Rabu (6/3).  Menurut Idham, fungsi utama Sirekap adalah menampilkan publikasi foto Formulir Model C1-Plano untuk memberikan informasi yang akurat. Masyarakat juga dapat mengakses informasi itu pada laman https://pemilu2024.kpu.go.id.

Reporter: Amelia Yesidora