Mayoritas Wilayah RI Berpotensi Hujan Lebat, BMKG: Waspada Bencana
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi hujan lebat yang akan menerjang mayoritas wilayah di Indonesia pada hari ini Kamis (4/4). Hujan lebat tersebut berpotensi memiliki kecepatan lebih dari 50 milimeter.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan potensi cuaca ekstrem dapat berujung kebencanaan yang meningkat di sebagian besar daerah hingga sepekan ke depan. Hal itu dipicu adanya intervensi bibit siklon tropis.
"Terdapat tiga bibit siklon tropis; Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P termonitor berada di sekitar Samudra Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan," ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (4/4).
Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta pada Kamis (4/4), menunjukkan wilayah yang berpotensi diterjang hujan lebat itu meliputi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Hujan lebat turut akan menerjang Wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Bahkan hujan di beberapa wilayah tersebut termasuk hujan badai, yakni hujan lebat dengan angin kencang 45 kilometer per jam yang disertai kilat dan petir, yakni berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Hujan badai juga berpotensi terjadi di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.
Masuk Pancaroba
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana angin puting beliung pada masa pancaroba.Pancaroba adalah masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau.
"Jika dilihat dari pola angin, pola curah hujan, dan suhu udara, wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap dan sekitarnya, saat sekarang telah memasuki masa pancaroba atau peralihan," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin (2/4).
Berdasarkan pantauan cuaca di wilayah Cilacap dan sekitarnya, ia mengatakan, cuaca dalam empat hari terakhir masih terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir cenderung pada malam dan pagi hari.
Akan tetapi di wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir, kecenderungan hujan terjadi pada siang hingga sore hari yang kadang disertai petir.
"Arah angin bervariasi, terpantau lambat laun arah angin beralih dari semula angin baratan berubah arah menjadi dari arah tenggara hingga dari arah selatan," katanya.
Menurut dia, suhu udara maksimum selama bulan Maret 2024 masih relatif panas dan tercatat sempat mencapai 35 derajat Celcius pada 22 Maret.