Jelang Pilkada, PAN Siapkan Anak Zulhas Jadi Cawagub Jakarta

ANTARA FOTO/Rifqi Raihan Firdaus/Spt.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Zita Anjani (kedua kanan) bersama Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau Pasha Ungu (ketiga kiri), Surya Utama atau Uya Kuya (kanan belakang) dan sejumlah tokoh politikus PAN memberikan keterangan pers di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Penulis: Ade Rosman
Editor: Ameidyo Daud Nasution
28/5/2024, 08.38 WIB

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengatakan partainya mendorong Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menjadi calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Saleh mengatakan, kader partainya menilai putri dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu dekat dengan masyarakat. "Sebagai partai, PAN tentu memprioritaskan kadernya. Untuk DKI, kami mendorong dan memperjuangkan Mbak Zita Anjani," kata Saleh dalam keterangannya, Selasa (28/5).

Saleh menilai Zita dikenal dekat dengan masyarakat dan kerap turun langsung ke lapangan. Ia juga mengatakan rekam jejak Zita banyak berkaitan dengan masyarakat seperti bakti sosial, pengembangan pendidikan, bantuan kesehatan, UMKM, pelatihan kader parpol, dan lainnya.

Ia juga mengatakan mengatakan, Zita juga dinilai mumpuni lantaran latar belakang pendidikannya yang menyandang gelar sarjana Ilmu Hubungan Intenasional serta gelar master dari University College London.

"Ada banyak pekerjaan dalam bidang sosial-politik yang dikerjakan dengan sangat baik. Pengalamannya sebagai pimpinan DPRD DKI juga sangat mendukung," kata Saleh.

Selain itu, Saleh menggambarkan, di internal partai Zita juga kerap menjadi orang di belakang acara-acara besar yang digelar PAN. Partai tersebut juga telah membuat simulasi dengan siapa Zita cocok dipasangkan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pilkada serentak 2024 akan digelar pada 27 November 2024. Masa pendaftaran bakal calon kepala daerah dibuka pada 27 hingga 29 Agustus 2024. 

Saat ini belum ada partai yang mendeklarasikan dukungan untuk tokoh tertentu dalam pilkada. Nama-nama yang berada baru sebatas usulan sembari melakukan penjajakan untuk membangun koalisi di Pilkada. 

Reporter: Ade Rosman