Partai Amanat Nasional (PAN) secara terbuka memberikan dukungan kepada Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal (Irjen) Ahmad Luthfi untuk maju dalam pemilihan gubernur atau Pilgub Jawa Tengah tahun ini.
"PAN akan mendukung Pak Irjen Luthfi, Kapolda Jawa Tengah yang akan maju nanti," kata Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Kamis (6/6).
Selain telah memberikan dukungan kepada Irjen Luthfi untuk berlaga di Pilgub Jawa Tengah tahun ini, PAN juga telah memulai manuver politik untuk pemilihan kepala daerah November mendatang.
PAN telah menyetujui kontrak koalisi dengan Partai Gerindra untuk mengusung Wali Kota Medan, Bobby Nasution, pada Pilgub Sumatera Utara tahun ini.
Saat ini Bobby merupakan kader Gerindra setelah menerima kartu tanda anggota yang di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sumatera Utara pada 20 Mei lalu.
Eddy mengatakan partainya memprioritaskan untuk beraliansi dengan partai politik atau parpol anggota KIM pada Pilgub 2024. "PAN dan Gerindra itu sudah sepakat untuk mengusung Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara," ujarnya.
Eddy menguraikan, PAN juga sepakat untuk mendukung calon gubernur yang diusung oleh Gerindra di Pilgub Jawa Barat dan Jawa Tengah nantinya. Di sisi lain, kontrak koalisi antara PAN-Gerindra juga menyepakati Gerindra untuk memberikan dukungan kepada calon gubernur dari kader PAN untuk Pilgub Jambi, Bengkulu, Kalimantan Selatan dan Maluku.
PAN merupakan salah satu partai anggota KIM yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Selain PAN, KIM beranggotakan Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Demokrat. Koalisi tersebut juga berisi sejumlah partai non parlemen seperti Partai Bulan Bintang, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelora, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Kendati demikian, Eddy menyampaikan aliansi politik antar KIM di Pilgub cenderung sulit apabila mengakomodasi seluruh kepentingan dari empat partai besar, yakni Demokrat, PAN, Golkar dan Gerindra. Eddy mengatakan, komitmen koalisi Pilgub sesama parpol anggota KIM cenderung lebih mudah terbentuk jika hanya melibatkan dua partai.
"Tidak mungkin untuk mengakomodir seluruh empat partai di dalam KIM, kan posisinya hanya dua, calon gubernur dan calon wakil gubernur," ujarnya.