Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia, Hamzah Haz meninggal dunia pada Rabu (24/7) pagi. Kabar tersebut dibenarkan oleh Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, M. Romahurmuziy.
Hamzah Haz pernah berkarir menjadi wartawan, aktivis kampus, anggota dewan, hingga menjadi wakil presiden. Ia adalah kader PPP yang bergabung setelah Nahdlatul Ulama fusi dalam partai berlogo Kabah tersebut.
Hamzah lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940. Ia menjadi wartawan surat kabar Pontianak bernama Bebas, sejak lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas Pontianak pada 1961.
Saat kuliah, ia aktif berorganisasi hingga mendirikan dan menjadi ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Ia mengemban bangku kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Namanya pernah menjadi Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia atau KAMI Konsulat Pontianak. Ia juga menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat.
Ia kemudian duduk menjadi anggota dewan pada 1971, mewakili NU. Setelah NU fusi ke PPP, ia menjadi anggota dewan mewakili DPP. Jabatan terakhirnya di partai itu adalah menjadi Ketua Umum DPP PPP pada akhir 1998.
Karirnya moncer hingga ditunjuk Presiden BJ Habibie sebagai Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dalam kabinet Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (Menko Kesra dan Taskin).
Hingga akhirnya, Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden Indonesia yang kesembilan, mendampingi Megawati Soekarnoputri. Jabatan ini ia emban dari 26 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004.