Partai Keadilan Sejahtera PKS mulai melontarkan sinyal menarik dukungan dari Anies Baswedan. Hal tersebut karena PKS tak juga mendapatkan rekan koalisi menjelang pendaftaran calon Gubernur Jakarta.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jakarta Khoirudin mengatakan pihaknya telah memberikan tenggat waku kepada Anies untuk mencari rekan koalisi. Meski demikian, Anies tak juga menemukan rekan koalisi.
Khoirudin mengatakan kesabaran PKS ada batasnya. Sedangkan, sebagai pemenang Pileg di Jakarta, partai ini juga tak boleh gagal mengusung calon.
"Jangan sampai jelang akhir tidak ada kepastian, karena PKS akan tertinggal sendirian tidak bisa berlayar," kata Khoirudin dalam keterangan tertulis, Kamis (8/8).
Tifatul mengatakan, dalam kasus Pilkada Sumatera Utara, PKS sudah tertarik mengusung Edy Rahmayadi melawan Bobby Nasution. Namun syaratnya, Edy harus meyakinkan PDIP untuk berkoalisi.
Belakangan, Edy tidak juga mengantongi dukungan PDIP. Oleh sebab itu, PKS enggan menunggu tanpa ada kepastian.
"Padahal ada batas-batas waktu, administrasi, jadwal pilkada, pendaftaran, syarat-syarat calon, dan lain-lain yang harus dilengkapi semua," ujar Tifatul.
Juru Bicara PKS Pipin Sopian mengakui bahwa pengusungan Anies-Sohibul Iman untuk maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta masih menunggu partai politik lain yang akan berkoalisi.
Pasalnya, raihan suara PKS dalam pemilihan legislatif (Pileg) DPRD Jakarta 2024 masih belum memenuhi syarat perolehan kursi untuk bisa mendaftarkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur secara mandiri.