Pramono Anung Sebut Hubungannya dengan Prabowo Baik, jadi Jembatan Komunikasi
Pramono Anung menjelaskan hubungan dirinya dengan presiden terpilih 2024–2029 Prabowo Subianto baik-baik saja. Hal ini berkaitan dengan langkahnya maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jakarta 2024.
“Saya memang mungkin dalam berpolitik bukan yang hitam putih. Ada beberapa hal yang mungkin harus bisa dikomunikasikan dengan baik. Saya salah satu yang bisa berpolitik dengan baik dengan Prabowo,” ujarnya dalam siniar Najwa Shihab, dilansir Kamis (29/8).
Pramono mengatakan dirinya sempat menolak tim transisi yang diusulkan Koalisi Indonesia Maju. Menurutnya, ketimbang membentuk tim, lebih baik Presiden Joko Widodo mengundang Prabowo dalam seluruh tema rapat terbatas yang digelar.
Pramono berharap, dengan langkah tersebut, maka Prabowo bisa memahami secara langsung persoalan yang ada. Oleh sebab itu, sebagai Sekretaris Kabinet, ia selalu mengundang Prabowo untuk hadir dalam setiap rapat kabinet.
"Beliau mau presentasi atau tidak, saya akan tahu. Itu yang kemudian menjadi jembatan berkomunikasi,” kata Pramono.
Najwa Shihab lalu menyinggung nama Pramono yang menjadi penulis draf perjanjian Batu Tulis pada 2009 lalu. Ini adalah perjanjian antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo.
Perjanjian Batu Tulis berisi tujuh pasal terkait komitmen Megawati mendukung Prabowo di Pilpres 2014. Perjanjian ini tidak menjadi nyata lantaran PDIP mengusung Jokowi-Jusuf Kalla.
Kemudian, saat Jokowi maju menjadi calon Gubernur DKI jakarta pada 2012, ia didukung oleh Gerindra. Dalam periode ini, Pramono kerap pergi bersama Prabowo. Begitu juga usai Pilpres 2019, Pramono adalah pihak yang mengusahakan rekonsilisasi antara Prabowo dan Jokowi.
Pramono lalu mengiyakan seluruh keterangan yang disampaikan oleh Najwa Shihab bahwa dirinya penulis draf Perjanjian Batu Tulis hingga menjadi jembatan rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo.
Pramono Anung serta Rano Karno sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta untuk maju di Pilgub pada Rabu (28/8). Dengan didaftarkannya Pramono, maka menutup spekulasi yang beredar belakangan bahwa PDIP akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.