Ada 14 Kesepakatan akan Ditandatangi di ISF Hari ke-2

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.
Panelis menyampaikan paparan (dari kiri ke kanan) Special Advisor on Climate Action Ministry for Europe and Foreign Affairs France Kevin Magron, Direktur Manager Center for Nature and Climate at the World Economic Forum Gim Huay Neo, Bloomberg Philanthropies Ailun Yang, Founder Systemiq Jeremy Oppenheim dan Moderator Desi Anwar dalam diskusi sesi pleno keenam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024). Dalam diskusi sesi ple
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Yuliawati
6/9/2024, 10.05 WIB

Beberapa perjanjian akan ditandatangani selama perhelatan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin mengatakan terdapat 14 perjanjian selama hari kedua perhelatan ISF.

"Penandatanganan 14 nota kesepahaman (MoU)," ujar Rachmat dalam acara ISF 2024, Jakarta, Jumat (6/9).

Rachmat mengatakan pada pelaksanaan ISF hari pertama beberapa terdapat lima sesi utama yang membahas transisi energi, solusi penyimpanan energi dan mineral kritis, transportasi bebas emisi, transisi sektor tenaga listrik, serta solusi untuk pencemaran urban.

Selain itu, terdapat enam sesi tematik mengenai daya, energi, efisiensi energi, transportasi, infrastruktur, ekosistem PV, dan mineral kritis.

Beberapa dialog tingkat tinggi juga dilakukan yang membahas transisi dunia, pengoptimalan energi terbarukan untuk mineral kritis, serta kebijakan dan kemitraan untuk transisi hijau yang adil di Indonesia.

Agenda hari kedua akan membahas topik yang meliputi perlindungan alam, konservasi, biodiversitas, keberlanjutan konsumen, manajemen limbah, ekonomi baru, modal manusia, teknologi, dan pembiayaan hijau.

"Tujuh sesi tematik tambahan juga direncanakan, dengan dialog tingkat tinggi tentang biofuel, pariwisata berkualitas, serta kerangka pembiayaan untuk negara-negara berbasis ekstraktif dalam transisi," ujarnya.

Forum ini diharapkan dapat memotivasi peserta untuk terus berkolaborasi dan mengambil tindakan nyata untuk menghadapi tantangan keberlanjutan global.

Reporter: Djati Waluyo