Bahlil Candai Fahri Hamzah di Peresmian Smelter Amman: Rencananya Masuk Golkar

Fauza Syahputra|Katadata
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan seusai mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Ameidyo Daud Nasution
23/9/2024, 15.29 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia melontarkan canda politik di tengah peresmian smelter tembaga PT Amman Mineral Internasional di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (23/9). Bahlil menyebut Fahri Hamzah berencana gabung jadi kader Partai Golkar. 

Pernyataan itu bermula saat Bahlil menyapa tamu undangan yang hadir dalam acara seremoni peremian smelter tembaga Amman Mineral. Sebelum menyebut sosok Fahri, Bahlil sebelumnya telah menyapa sejumlah pejabat negara lainnya seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Bahlil menunjukkan penghormatan kepada Fahri Hamzah dengan menyebutkans sebagai seorang tokoh nasional asal NTB. Sapaan Bahlil itu sejenak mengarahkan perhatian audiens kepada Fahri.

Bahlil mengisyaratkan bahwa Fahri Hamzah berencana untuk bergabung dengan Partai Golkar. "Pak Fahri, coba berdiri Pak Fahri. Pak Fahri sekarang rencana mau masuk Partai Golkar," kata Bahlil sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden.

PENGUNDIAN NOMOR URUT PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2024 (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.)

Adapun Fahri Hamzah saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gelora. Bahlil pun menyampaikan bahwa perincangan terkait alih status kader partai dalam proses diskusi. "Tadi sudah negosiasi. Makanya kami datang ke Amman, baju sudah kuning-kuning," ujar Bahlil.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menjelaskan bahwa kehadiran Fahri Hamzah ke agenda kali ini merupakan undangan dari pihak Amman Mineral.

Yusuf menambahkan, Fahri Hamzah merupakan salah satu politisi yang punya peran penting dalam mendorong program hilirisasi ketika menjabat sebagai Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

. "Bapak Presiden juga ingin mendapat masukan dari tokoh daerah terkait pembangunan di daerah," kata Yusuf dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (23/9).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu