Tujuh Menteri Jokowi Masuk Kabinet Prabowo

Antara
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menemui Prabowo Subianto di Kertanegara, Senin (14/10). Setidaknya tujuh menteri era Jokowi masuk dalam kabinet Prabowo.
14/10/2024, 18.20 WIB

Beberapa menteri dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali menjabat sebagai menteri dalam kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto. Setidaknya hingga kini ada tujuh anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) dipanggil ke kediaman Prabowo di Jalan Kartanegara, Jakarta pada Senin (14/10).

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan beberapa menteri yang saat ini menjabat dinilai kompeten dan dianggap layak untuk melanjutkan posisi mereka, baik itu di jabatan yang sama atau kementerian yang berbeda.

"Ada beberapa yang cukup kompatibel, cukup bagus untuk duduk lagi sebagai menteri," ujar Muzani," kata Muzani di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (14/10).

Saat ditanya apakah pengangkatan itu merupakan titipan dari Jokowi, Muzani enggan menjawab lebih lanjut. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu hanya menegaskan keputusan ihwal komposisi menteri hak prerogatif Prabowo selaku presiden terpilih. "Itu hak prerogatif Pak Presiden," kata Muzani.

Terdapat tujuh Menteri Jokowi yang mendatangi kediaman Prabowo dipanggil untuk membicarakan soal komposisi menteri di pemerintahan Prabowo Subianto. Ketujuh orang tersebut yakni:

Menteri Sekretaris Negara Pratikno
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni

Bahlil mengakui diskusi dirinya dengan Prabowo membahas soal upaya untuk mengelola sumber daya alam di Tanah Air. "Ya bahas banyak hal, menyangkut dengan urusan bagaimana kedaulatan terhadap sumber kekayaan kita, seperti biasa," kata Bahlil kepada wartawan seusai pertemuan dengan Prabowo.

Lebih jauh, Ketua Umum Golkar ini mengatakan dirinya akan kembali diplot sebagai menteri yang tidak jauh dari rekam jejaknya dalam lima tahun ke belakang. "Ya tidak jauh-jauh dari apa yang sudah saya lakukan selama hampir lima tahun ini. Nanti diumumkan oleh Bapak Presiden," ujar Bahlil.

Selain Bahlil, Menteri Sekretaris Negara Pratikno juga hadir ke menemui Prabowo di Kertanegara. Pratikno mengakui dirinya diminta oleh Prabowo untuk kembali menjadi menteri kelak.

"Bapak presiden terpilih menyampaikan ke saya untuk meminta saya untuk membantu beliau bergabung di kabinet," kata Pratikno.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan dirinya tidak terlibat atau mengintervensi proses pemilihan menteri untuk pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Jokowi menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan dalam agenda Kompas 100 CEO Forum di Istana Garuda, IKN Nusantara, Kalimantan Timur pada Jumat (11/10).

Jokowi meminta masyarakat menanyakan komposisi menteri Prabowo kepada Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Muzani juga berkesempatan hadir di acara Kompas 100 CEO Forum.

"Jangan tanya ke saya yang berkaitan dengan itu, karena orang akan langsung negatif tadi. Saya ikut-ikut, intervensi," kata Jokowi, sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Jokowi menekankan bahwa perkara pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden yang tidak boleh diintervensi oleh pihak mana pun, termasuk oleh dirinya. "Saya pun juga tidak mau diintervensi untuk urusan hak prerogatif. Jadi sama," ujarnya.

Kendati demikian, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini bersedia untuk memberikan pendapat kepada Prabowo. "Tapi kalau ditanya, ya saya jawab. Kalau tidak ditanya, saya tidak akan jawab," kata Jokowi.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu