Profil Otto Hasibuan, Pengacara Senior Kini jadi Wakil Menko Hukum HAM Prabowo
Prabowo Subianto resmi melantik 48 menteri dalam susunan Kabinet Merah Putih periode 2024–2029. Pelantikan jajaran menteri berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 133/P Tahun 2024 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih periode 2024–2029.
Proses pelantikan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian pembacaan keputusan presiden beserta daftar nama-nama yang dilantik menjadi menteri dan jabatannya.
Selain 48 menteri, Presiden Prabowo juga melantik lima pejabat setingkat menteri yakni Jaksa Agung, Kepala Badan Intelijen Negara, Kepala Staf Kepresidenan, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan.
Selanjutnya pada siang hari nanti Prabowo akan melantik 56 calon wakil menteri yang akan membantu para menteri. Salah satu wakil menteri yang sudah ditunjuk Prabowo adalah Otto Hasibuan menjadi Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan. Otto akan bekerja membantu Yusril Ihza Mahendra yang menjabat menteri.
Bagaimana profil dan rekam jejak Otto Hasibuan yang kini menjadi Wamenko Hukum dan HAM?
Otto Hasibuan adalah pengacara senior dengan rekam jejak panjang di dunia hukum Indonesia. Ia lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, pada 1955. Otto memulai karier hukumnya setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Ia kemudian melanjutkan studi di University Technology of Sydney, Australia, serta memperoleh gelar doktor dari UGM. Otto juga dianugerahi gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Jayabaya pada 2014.
Dalam dunia profesional, Otto Hasibuan dikenal sebagai pendiri firma hukum Otto Hasibuan & Associates, yang didirikan pada 1986. Ia telah menangani berbagai kasus besar, termasuk menjadi pengacara dalam kasus pembunuhan "kopi sianida" yang melibatkan Jessica Kumala Wongso pada 2016.
Kasus Jessica Wongso mencuri perhatian publik dan bahkan diangkat dalam sebuah film dokumenter Netflix berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso pada 2023. Selain itu, Otto juga pernah membela Setya Novanto, tersangka dalam kasus korupsi pengadaan KTP elektronik pada 2017.
Kiprahnya di dunia hukum semakin diperkuat dengan peran Otto dalam organisasi advokat nasional. Ia saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) untuk periode 2020-2025.
Sebelumnya, Otto juga pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) dari tahun 2003 hingga 2012. Pengalamannya di IKADIN dimulai jauh lebih awal, dengan berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Wakil Sekretaris cabang Jakarta pada tahun 1986 dan Wakil Sekjen DPP IKADIN pada tahun 1995.
Selain aktif sebagai pengacara, Otto Hasibuan juga memiliki peran penting dalam dunia pendidikan hukum. Ia merupakan dosen di beberapa universitas terkemuka di Indonesia, seperti Universitas Pelita Harapan, UGM, dan Universitas Jayabaya.
Tidak hanya aktif di dunia hukum, Otto juga terlibat dalam politik. Pada 2023, ia bergabung dengan struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran sebagai Wakil Ketua dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Keterlibatannya ini menunjukkan kedekatannya dengan Presiden Prabowo Subianto.
Pengalaman Otto menangani kasus-kasus besar dan memimpin organisasi advokat memberikan dasar yang kokoh bagi perannya sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM. Sebagai bagian dari kabinet Prabowo, Otto berkomitmen untuk membantu menciptakan sistem hukum yang lebih baik, khususnya dalam reformasi peradilan dan perlindungan hak asasi manusia.