Viral Pernyataan AI LISA Sebut Jokowi Tak Lulus, UGM Berikan Klarifikasi

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
Pengamat Kebijakan Publik Bonatua Silalahi memperlihatkan salinan foto copy ijazah presiden ke-7 RI Joko Widodo yang dilegalisir ketika mendaftar sebagai capres pada Pemilu 2014 di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Penulis: Kamila Meilina
7/12/2025, 19.43 WIB

Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan klarifikasi setelah beredar video aplikasi kecerdasan buatan Lean Intelligent Service Assistant (LISA) yang menyebut Presiden RI ke 7 Joko Widodo bukan alumni UGM dan tidak lulus dari kampus tersebut.  Juru Bicara UGM I Made Andi Arsana menjelaskan bahwa informasi yang disampaikan LISA dalam video viral itu tidak akurat.

Menurut Made, Joko Widodo adalah alumni Fakultas Kehutanan UGM dan telah dinyatakan lulus, sebagaimana sebelumnya ditegaskan Rektor UGM melalui video resmi kampus. Dalam kasus yang viral, LISA memberikan jawaban tidak konsisten. 

Ketika ditanya mengenai status Jokowi sebagai alumni UGM, LISA menyebut Presiden bukan alumni. Namun dalam bagian lain, LISA justru menyatakan bahwa Jokowi menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM. Setelah itu, AI tersebut kembali mengatakan bahwa Jokowi tidak lulus.

“Informasi yang disajikan LISA tentang Joko Widodo tampak tidak konsisten,” kata Andi dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (7/12).  

UGM menjelaskan bahwa inkonsistensi ini menunjukkan LISA bukan perangkat yang dirancang untuk menjawab pertanyaan terkait status kelulusan seseorang, serta menandakan bahwa LISA masih dalam tahap pengembangan.

Melalui pernyataan resminya, UGM memastikan bahwa jawaban LISA tidak mencerminkan fakta. “UGM menegaskan bahwa informasi mengenai status kelulusan Joko Widodo yang disampaikan LISA tidak akurat,” kata Andi.

UGM kembali memastikan bahwa Jokowi adalah alumni yang telah lulus dari UGM, seperti yang juga disampaikan Rektor UGM melalui video resmi yang dapat diakses melalui laman universitas.

AI LISA merupakan aplikasi AI hasil pengembangan UGM bekerja sama dengan Botika. “LISA merupakan bagian dari program komprehensif UGM University Services,” ujarnya.

Aplikasi ini dibangun oleh Biro Transformasi Digital dan Direktorat Kemahasiswaan UGM untuk menyediakan layanan informasi terintegrasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum. AI LISA disebutnya tidak dapat disamakan dengan AI komersial seperti ChatGPT atau Gemini. 

“Basis data LISA terbatas pada informasi internal UGM terkait akademik, kemahasiswaan, administrasi, dan pengembangan diri. Ia tidak memuat data pribadi,” kata Andi

Saat ini LISA masih berada pada tahap peluncuran awal atau soft launching dan terus ditingkatkan melalui proses pelatihan. Publik dapat mengakses LISA melalui anjungan digital interaktif yang berlokasi di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM.

GM menjelaskan bahwa kemampuan LISA berkembang melalui dua sumber: data internal kampus dan informasi dari internet ketika data internal tidak mencukupi. Mekanisme tersebut membuat akurasi jawaban LISA bergantung pada kualitas informasi yang ditemukannya.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Kamila Meilina