Menpar Sebut Cuaca Buruk dan Pergeseran Turis Hambat Target Kunjungan ke Bali

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nz
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/11/2025).
26/12/2025, 17.47 WIB

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana merespons jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Bali yang belum mencapai target meski tren kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia masih menunjukkan peningkatan.

Widiyanti menjelaskan, jumlah pelancong yang berkunjung ke Bali sejauh ini mencapai 6,8 juta orang. Lebih rendah dari target tahun ini sejumlah 7 juta wisatawan.

“Wisatawan mancanegara tetap meningkat. Jumlah wisatawan sekarang 6,8 juta, tapi targetnya mencapai 7 juta,” kata Widiyanti di Monsieur Spoon, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan pada Jumat (26/12).

Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia 2018-2024 itu menguraikan sejumlah faktor yang memicu tingkat kunjungan turis di Bali, satu di antaranya karena terjadi penurunan kunjungan wisatawan nusantara.

Ia menduga kondisi tersebut dipengaruhi oleh gencarnya informasi mengenai cuaca ekstrem yang membuat sehingga sebagian wisatawan domestik memilih menunda perjalanan ke Bali. “Mungkin karena gencarnya informasi bahwa cuaca kurang baik,” ujar Widiyanti.

Kunjungan wisman ke Bali meningkat (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nz)

Selain faktor cuaca, Widiyanti melihat ada pola pergeseran tujuan wisata wisatawan dalam negeri ke sejumlah daerah di Pulau Jawa, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, serta Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi-lokasi itu disebut menjadi destinasi alternatif. 

“Yogyakarta terlihat ada peningkatannya luar biasa,” ujarnya. 

Widiyanti menekankan Bali tidak dalam kondisi sepi kendati mengakui kedatangan turis belum optimal. Menurutnya, aktivitas pariwisata di Pulau Dewata tetap ramai, dengan penurunan kunjungan yang relatif kecil sekitar 2%. “Tapi Bali tetap ramai. Tapi hanya ada penurunan sedikit saja,” kata Widiyanti.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu