Pemerintah memutuskan untuk menutup sementara Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali akibat aktivitas Gunung Agung. Erupsi yang terjadi sejak Kamis (28/6) kemarin telah menyebabkan hujan abu hingga wilayah barat dan barat daya Pulau Dewata.
Penutupan sementara ini direkomendasikan usai rapat koordinasi, apalagi banyak maskapai yang membatalkan penerbangan dengan alasan keselamatan. Penutupan bandara direkomendasikan pada pukul 03.00 Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA) hingga 19.00 WITA nanti.
"Evaluasi akan diadakan kembali pukul 12.00 WITA nanti," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan persnya, Jumat (29/6).
Sedangkan Kamis kemarin, tercatat 48 penerbangan telah batal terbang dari atau menuju Bali. Jumlah tersebut terdiri dari 38 penerbangan internasional dengan jumlah penumpang 6.611 orang dan 10 penerbangan domestik dengan jumlah penumpang 1.723 orang. "Yang membatalkan adalah Air Asia, Jet Star, Qantas, dan Virgin," kata Sutopo.
(Baca: Bandara Ngurah Rai Tutup, Jokowi Minta Agar Turis Bali Tak Terlantar)
Dari pantauan Pos Pengamatan Gunung Agung di Rendang, Kabupaten Karangasem, pada pukul 06.00 WITA gunung tersebut masih mengeluarkan abu vulkanik dengan kawah api berwarna kemerahan. Saat ini masih terdeteksi microtremor pada alat sesimograf milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menandakan pergerakan magma ke permukaan. "Namun belum ada kenaikan status, masih tetap Siaga (level III)," kata Sutopo.
Dia juga meminta masyarakat tetap tenang atas fenomena ini. Sedangkan BNPB tetap akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi seperti Kementerian Perhubungan, PVMBG, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hingga Pemda Bali.
PT Angkasa Pura I pun telah mengambil langkah antisipasi terkait pengamanan dan pelayanan pada titik konsentrasi penumpang di terminal. Salah satu langkahnya adalah menyiapkan transportasi darat armada bus dengan tujuan Terminal Mengwi serta Pelabuhan Padang Bai untuk calon penumpang yang pesawatnya batal berangkat.
"Kami juga berkoordinasi dengan maskapai untuk menyediakan informasi refund dan reschedule tiket bagi penumpang yang telah memesan tiket," kata Corporate Secretary AP I Israwadi.