Tangani Bencana di Kawasan Wisata, Pemerintah Dirikan Crisis Center

BNPB
Sebuah mobil tenggelam oleh banjir di Sentani, Papua, Selasa (19/3).
Penulis: Michael Reily
25/3/2019, 13.09 WIB

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata RI terus melakukan penanganan dampak gempa tektonik di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan bencana banjir bandang di Sentani, Papua. Kementerian Pariwisata juga memantau dampak bencana terhadap ekosistem pariwisata di kedua daerah yang menjadi salah satu titik favorit kunjungan turis.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti mengatakan bahwa pemerintah siap mengaktifkan Tourism Crisis Center jika dampaknya berat bagi pariwisata. "Kedua bencana menjadi perhatian penuh Kementerian Pariwisata dan kami siapkan laporan berkala," kata Guntur dalam keterangan resmi, dikutip Senin (25/3).

Khusus untuk gempa tektonik di Lombok yang terjadi pekan lalu, tepatnya Minggu, 17 Maret 2019, dia mengaku pihaknya telah memberikan layanan informasi kepada media. Selain itu, dia juga berkoordinasi dengan Kedutaan besar Malaysia terkait dua wisatawan mancanegara asal Malaysia yang meninggal dunia. Satu korban lagi merupakan warga lokal asli Lombok.

Guntur mengatakan pihak Kedutaan Malaysia juga telah melakukan kunjungan ke Lombok. "Kami membantu fasilitas proses kepulangan dua jenazah wisatawan asal Malaysia yang dipulangkan tanggal 19 Maret 2019," ujarnya.

(Baca: Bulog Siapkan 100 Ton Beras untuk Korban Banjir di Jayapura)

Dia juga mengapresiasi kerja keras dan tanggapan cepat Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi NTB yang bergerak ke lokasi kejadian longsor akibat gempa. Bencana longsor akibat gempa terjadi di Air Terjun Tiu Kelep, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Namun dia memastikan aksesibilitas, amenitas, atraksi di Lombok dekat pusat episentrum gempa tidak terdampak nyata secara umum. Hanya, Lombok Utara mengalami longsor di Air Terjun Sendang Gile, selain Tiu Kelep.

Guntur menggungkapkan aksesibilitas udara yakni Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok beroperasi secara normal. "Aksesibilitas laut juga berjalan normal melalui Dermaga Pelabuhan Kayangan, Dermaga Gili Mas, dan Dermaga Labuhan Haji," katanya.

Sementara itu, aksesibilitas darat beberapa wilayah Lombok Utara sedikit terganggu akibat longsor karena muncul retakan pada jalan setapak menuju destinasi air terjun Tiu Kelep dan Sendang Gile. Meski begitu, fasilitas akomodasi dan penginapan sama sekali tidak terdampak.

Daerah tujuan wisata lain di Kabupaten Lombok Timur seperti Montong Gading, Sambeli, Sambamun, Aikmel, masih dalam proses pendataan. Tetapi, aksesibilitas dan fasilitas akomodasi serta penginapan masih berjalan lancar. Guntur mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bertanggung jawab yang mengundang keresahan.

(Baca: Jokowi Minta Penanganan Pascagempa Lombok Dipercepat)

Reporter: Michael Reily