Cek Data: Klaim Prabowo Ekonomi Papua Tumbuh Paling Pesat Era Jokowi

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app/YU
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menyampaikan visi misinya dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Penulis: Reza Pahlevi
13/12/2023, 16.22 WIB

Pemerintah sudah meningkatkan pembangunan ekonomi di Papua. Bahkan pertumbuhan ekonomi di bawah Presiden Joko Widodo tumbuh paling pesat. Hal ini disampaikan Prabowo Subianto saat menjawab pertanyaan mengenai strategi mengatasi konflik Papua dalam Debat Calon Presiden (Capres) 2024 yang pertama, pada Selasa, 12 Desember 2023. 

Kontroversi

Dalam debat tersebut, Prabowo mengakui jika mengatasi masalah konflik di wilayah paling timur tersebut memang sulit. Selain melakukan penegakan hukum dan memperkuat aparat keamanan, dia ingin mempercepat pembangunan ekonomi di Papua. 

“Pertumbuhan ekonomi di bawah Jokowi paling pesat. Paling tinggi sepanjang sejarah Indonesia,” kata dia. 

Dia mengatakan bakal melanjutkan kebijakan yang telah ditempuh pemerintah saat ini. “Kita harus membawa kemajuan ekonomi, sosial, services yang terbaik untuk rakyat Papua,” ujarnya. 

Faktanya

Pertumbuhan ekonomi Papua dapat dilihat dari laju produk domestik regional bruto (PDRB) di Provinsi Papua dan Papua Barat. Kami menggunakan laju pertumbuhan atas dasar harga konstan untuk melihat pertumbuhan ekonomi tanpa distorsi kenaikan harga setiap tahun.

Selama periode pertama Jokowi, pertumbuhan ekonomi di Papua dan Papua Barat sebagian besar menunjukkan pertumbuhan positif di bawah dua digit. Namun, ekonomi sempat anjlok ke -15,74% pada 2019.

Memasuki pandemi, Papua menjadi salah satu provinsi yang dapat kembali tumbuh pada 2020 dan 2021. Pertumbuhan ekonomi Papua bahkan melonjak 15,16% pada 2021, tertinggi selama Jokowi menjabat.

Di sisi lain, pandemi membuat pertumbuhan ekonomi Papua Barat di angka minus dua tahun berturut-turut. Laju PDRB Papua Barat tercatat -0,76% pada 2020 dan -0,51% pada 2021.

Secara umum, pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat selama Jokowi menjabat memang lebih stabil. Ini berbeda dengan masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono yang sering berada di level negatif.

Namun, data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Papua terjadi pada masa pemerintahan SBY. Papua pernah mencatatkan pertumbuhan PDRB hingga 36,4% pada 2005. Sementara, Papua Barat pernah mencatatkan pertumbuhan 28,47% pada 2010.

Pertumbuhan ini seiring dengan kenaikan harga komoditas. Menurut ekonom Dana Moneter Internasional (IMF) Thomas Helbling, harga komoditas memang melonjak pada menjelang 2010. Bahkan lebih tinggi dari harga sebelum krisis ekonomi 2008.

Meski begitu, berkah meledaknya harga komoditas (commodity boom) ini tidak bertahan lama. Pertumbuhan Papua bahkan sempat minus dua tahun berturut-turut pasca-boom, yakni -4,48% pada 2010 dan -4,28% pada 2011.

Dunia sebenarnya mengalami commodity boom lagi selama 2021 hingga 2023, yang juga menguntungkan Indonesia. Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan kenaikan kali ini terjadi karena transisi dari pandemi ke endemi serta meledaknya konflik Ukraina dan Rusia.

Namun, pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat ketika boom kedua ini tidak setinggi sebelumnya. Papua mencatat pertumbuhan 15,16% sementara Papua Barat justru turun ke -0,51% pada 2021.

Kendati titik pertumbuhan ekonomi tertinggi di Papua terjadi pada masa SBY, tetapi tidak terjadi jika dilihat rata-rata pertumbuhan per tahun. Pada 10 tahun masa pemerintahan SBY, rata-rata pertumbuhan ekonomi per tahun justru mengalami pertumbuhan negatif. Papua tumbuh -20,5% dan Papua Barat -2,2%.

Sedangkan pada 8 tahun pemerintahan Jokowi, Papua rata-rata mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 2,5% dan Papua Barat -8,7%. 

Tingkat Kemiskinan Turun, tapi Masih Tinggi

Di sisi lain, tingkat kemiskinan di Papua dan Papua Barat memang turun selama Jokowi menjabat. Tingkat kemiskinan Papua turun dari 30,05% pada 2014 menjadi 26,03% pada Maret 2023. Sementara, Papua Barat turun dari 27,13% menjadi 20,49% pada periode yang sama.

Penurunan di era Jokowi adalah lanjutan dari kepemimpinan presiden sebelum-sebelumnya. Megawati menurunkan kemiskinan Papua dari 41,8% pada 2001 menjadi 38,69% pada 2004. 

Sementara, SBY menurunkan kemiskinan Papua dari 38,69% pada 2004 menjadi 30,05% pada 2014. Angka kemiskinan Papua Barat baru tersedia mulai 2006. SBY menurunkan kemiskinan Papua Barat dari 41,34% pada tahun itu menjadi 27,13% di akhir tahunnya menjabat.

Meski tingkat kemiskinan terus turun, Papua dan Papua Barat masih menjadi dua provinsi termiskin di Indonesia. Tidak hanya itu, tingkat kemiskinan kedua provinsi ini masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan nasional yang sebesar 9,36% pada Maret 2023.

Referensi

Basri, M. C. 2022. “’Boom’ Komoditas dan Energi, Pedang Bermata Dua”. Kompas. (Akses 13 Desember 2023)

BPS. Persentase Penduduk Miskin (P0) Menurut Provinsi dan Daerah (Persen). (Akses 13 Desember 2023)

BPS. 2023. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Menurut Lapangan Usaha 2018-2022. (Akses 13 Desember 2023)

BPS. 2019. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Menurut Lapangan Usaha 2014-2018. (Akses 13 Desember 2023)

BPS. 2015. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Menurut Lapangan Usaha 2010-2014. (Akses 13 Desember 2023)

BPS. 2023. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2018-2022. (Akses 13 Desember 2023)

BPS. 2020. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2015-2019. (Akses 13 Desember 2023)

 BPS. 2015. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2011-2015. (Akses 13 Desember 2023)

BPS. 2010. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi-provinsi di Indonesia Menurut Lapangan Usaha 2005-2009. (Akses 13 Desember 2023)

BPS. 2004. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten/Kota di Indonesia 2002-2006. (Akses 13 Desember 2023)

Helbling, T. 2021. “Commodities in Boom: The global economic crisis hurt commodity prices far less than in earlier recessions. The longrun outlook is murkier". Finance & Development. (Akses 13 Desember 2023)

---------------

Jika Anda memiliki pertanyaan atau informasi yang ingin kami periksa datanya, sampaikan melalui email: cekdata@katadata.co.id.