Selain Jack Ma, pemerintah Indonesia berencana menggaet seorang lagi entreprenuer digital dunia sebagai penasihat ekonomi digital. Kabarnya, pendiri Amazon Jeff Bezos sedang dilobi untuk masuk dalam steering commitee peta jalan pengembangan e-commerce Indonesia.
Sementara Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) justru menanggapinya dingin. Jack Ma, Bezos memang sama-sama punya pengalaman di kancah global bisnis digital. Tapi sebagai penasihat ekonomi digital Indonesia, keduanya bisa terlibat konflik kepentingan karena mereka juga menanamkan investasi di Tanah Air.
“Output dari penasihat adalah pandangan, masukan, dan rekomendasi, akan tetapi harus diingat bahwa keputusan dan implementasi ada di tangan kita sendiri. Jadi harus netral,” kata Humas idEA Rieka Handayani kepada Katadata, Kamis (28/9).
Rieka berharap pemerintah lebih banyak melibatkan tokoh e-commerce lokal juga sebagai penasihat steering committe untuk mencapai target Perekonomian Digital Terbesar di Asia Pasifik pada 2020.
Menurut dia, para pemangku kepentingan bisnis digital nasional yang terdiri dari pelaku usaha, pembuat kebijakan, hingga perwakilan konsumen lebih percaya diri untuk berkembang sendiri. Meski, upaya pemerintah untuk memajukan e-commerce lewat dukungan internasional juga pantas diberikan apresiasi.
Ia mengakui, pemain e-commerce lokal masih terbatas dalam pengetahuan dan pengalaman. Sementara tokoh seperti Jack Ma dan Jeff Bezos (jika benar dia yang dipilih) pasti memiliki pemahaman yang baik terhadap masalah global.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan sudah menyiapkan kandidat pendamping Jack Ma dalam steering committe peta jalan e-commerce.
Rudiantara juga belum memberikan keterangan yang jelas tentang siapa dan kapan penasihat baru itu akan resmi ditunjuk. “Belum,” ujarnya saat dihubungi.