Setelah menutup operasional JD.ID di Indonesia pada Maret, JD.Com akan membuat tiga bisnis baru. Ketiga unit usaha ini kabarnya ditargetkan memiliki valuasi lebih dari satu triliun yuan atau US$ 139,9 miliar.

“Laba bersih unit bisnis baru tersebut kabarnya ditargetkan 70 miliar yuan atau US$ 9,8 miliar,” dikutip dari Tech in Asia, Senin (19/6).

Pembentukan ketiga unit usaha baru itu masuk dalam program ‘Visi 35711’ JD.Com. Target valuasi dan laba ketiga bisnis anyar ini ditetapkan tercapai dalam dua dua dekade.

Raksasa e-commerce Cina itu menargetkan beberapa hal, di antaranya:

1. Anak usaha masuk peringkat Fortune Global 500

2. Memiliki tujuh perusahaan terbuka dengan total nilai pasar US$ 14 miliar

Beberapa anak usaha yang sudah mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) yakni JD Health, JD Logistics, dan Dada Group. JD Property dan JD Industrials berencana IPO di bursa saham Hong Kong.

3. Membangun infrastruktur rantai pasokan global yang menyumbang 80% dari volume ekonomi dunia

JD.Com mencatatkan pendapatan US$ 149,3 miliar selama kuartal I atau turun 4,39% dari periode sebelumnya. Pada saat yang sama, Lei Xu mengundurkan diri dari perannya sebagai CEO, dan akan digantikan oleh mantan CFO Sandy Ran Xu.

Raksasa teknologi Cina itu menutup operasional JD.ID di Indonesia pada Maret (31/3). "Dengan sangat menyesal kami mengumumkan bahwa JD.ID akan setop menerima pesanan sejak 15 Februari," kata JD.ID dalam laman resmi, pada Januari (30/1). 

Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara menyampaikan, JD.ID tutup merupakan keputusan strategis dari JD.Com.

“Ini adalah keputusan strategis dari JD.Com untuk berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara. Logistik dan pergudangan sebagai intinya,” kata Setya kepada Katadata.co.id, pada Januari (30/1).

Reporter: Lenny Septiani