Startup Ini Ungkap Cara AI Buat Penjualan Online Naik Berlipat Ganda

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
Warga berbelanja secara daring di salah satu situs belanja daring di Pandeglang, Banten, Senin (23/10/2023).
Penulis: Desy Setyowati
29/1/2024, 14.57 WIB

AI atau kecerdasan buatan ternyata bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan online di e-commerce. Teknologi ini bisa mengumpulkan data bisnis untuk dianalisis dan diolah, lalu dikalkulasi guna membuat keputusan pemasaran.

CEO AHA Commerce Stephen Lawrence menilai salah satu masalah terbesar yang dihadapi para penjual toko online yakni kesulitan memproses keputusan pemasaran yang rumit dan memakan waktu lama. Misalnya, memantau kinerja iklan hingga penentuan produk yang cocok untuk diberikan promosi.

Jika ada kesalahan dalam membaca strategi pemasaran, maka para pebisnis toko online bisa mencatatkan kerugian seperti over-marketing cost.

Startup e-commerce enabler ini pun mengembangkan chatbot berbasis AI sejak 2017 yang diberi nama AHAbot. AI ini sudah mengelola lebih dari 30 ribu stock keeping unit alias SKU dengan pembaruan data setiap hari.

AHA Commerce menawarkan pengelolaan strategi pemasaran hingga customer service yang didukung AHA bot yakni Management Official Store Only atau MOSO. AHAbot berperan menganalisis strategi pemasaran.

AHAbot akan mengambil beberapa data yang siap diolah seperti traffic pengunjung, omzet, tingkat konversi hingga average order value atau AOV, serta banyak metrik lainnya. Data-data ini kemudian dikaji untuk menghasilkan analisis strategi.

Misalnya, produk A mempunyai pengunjung 1.000 per hari, tetapi tingkat konversi hanya 3%. Sementara itu, produk B dengan kategori serupa memiliki 500 pengunjung, tapi konversi 4%.

AHAbot menyiapkan strategi seperti membuat aktivasi dan strategi lain yang berpotensi mendulang konversi bagi produk A. Selain itu, memberikan rekomendasi poin-poin yang perlu dioptimalkan seperti kata kunci dan alokasi budget iklan pencarian pada produk B.

Stephen mengklaim, analisis dan rekomendasi AHAbot membuat biaya pemasaran lebih optimal dibandingkan memberikan diskon kepada seluruh produk tanpa strategi detail. 

Ia mencontohkan, brand peralatan olahraga yang menggunakan layanan MOSO mencatatkan pertumbuhan omzet 190% dari Rp 180 juta menjadi Rp 522 juta per bulan pada 2022. Tren pertumbuhan omzetnya juga naik hingga 555% menjadi Rp1,18 miliar per bulan pada September 2023. 

Salah satu brand di industri peralatan rumah tangga mencatatkan tingkat return on investment alias ROI iklan naik dari 3,6 kali menjadi 8,4 kali. Biaya iklan hemat hingga Rp 9,5 juta per bulan.

Stephen menyampaikan, tingkat akurasi prediksi AHAbot akan disesuaikan dengan seberapa lama AI mengelola toko online. Semakin lama mengelola, maka akan memberikan prediksi yang lebih tepat.

Hal itu karena AHAbot mempelajari pola-pola dan data historis yang lebih komprehensif dari toko online tersebut. “Ini mempermudah operasional toko online dan meningkatkan performa penjualan secara keseluruhan,” ujar Stephen dalam keterangan pers, Senin (29/1).

“Kami memberikan garansi omzet pasti naik atau biaya komisi gratis,” Stephen menambahkan.

Startup e-commerce enabler itu berencana mengeksplorasi berbagai teknologi dan integrasi baru dengan marketplace. AHA Commerce bekerja sama dengan Lazada dan Shopee, serta mengelola lebih dari 90 toko online seperti Kalbe, SHINPO, dan Nexcare.