Shopee mencatatkan nilai transaksi bruto atau GMV naik 6,8% menjadi US$ 78,5 miliar atau setara Rp 1.238 triliun sepanjang tahun lalu. Bos Sea Group, induk Shopee, yakni Chris Feng pun membagikan cara perusahaan menghadapi pesaing.
Dalam acara penyampaian laporan keuangan bersama analis, Presiden Sea Group sekaligus pendiri Shopee itu menyampaikan beberapa strategi yang ia terapkan untuk mendorong pertumbuhan bisnis.
Momentum Works merangkum strategi bos Shopee itu dalam empat poin, yakni:
- Kepemimpinan, Chris Feng menghabiskan cukup banyak waktu di Indonesia dan belajar bahasa Indonesia
- Membangun tim manajemen lokal untuk membuat penilaian yang tepat
- Mendorong kemampuan logistik untuk meningkatkan pengalaman pelanggan
- Menyediakan layanan kredit konsumen di Asia Tenggara
“Semua ini merupakan keuntungan yang sangat valid yang memberikan manfaat baik bagi Shopee dalam pertarungan (sebelumnya) melawan Lazada milik Alibaba maupun TikTok Shop,” demikian dikutip dari laporan Momentum Works, pekan lalu (5/3).
Namun Momentum Works menilai, cara-cara tersebut bisa maksimal jika seluruhnya dilakukan dengan baik. “Tetapi mereka tidak selalu bekerja secara sinkron. Bagaimana cara mewujudkannya di organisasi yang kini besar, kompleks, dan tersebar di berbagai negara,” demikian dikutip.
“Itulah tantangan yang harus terus dilakukan oleh kepemimpinan Sea Group dan Shopee,” Momentum Works menambahkan.
Perusahaan venture builder yang berbasis di Singapura itu menilai, Asia Tenggara merupakan pasar inti yang tidak boleh hilang dari Shopee.
Shopee dinilai belum dapat keluar dari ‘mode pertarungan penuh’ dalam waktu dekat. Utamanya, karena TikTok sudah hadir di Indonesia lewat investasi di Tokopedia, meski masih proses integrasi.
Kinerja Sea Group dan Shopee
Sea Ltd mencatatkan laba US$ 162,7 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun selama 2023. Ini merupakan keuntungan pertama sejak perusahaan mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) pada 2017.
"Saya senang dapat menyampaikan bahwa kami mencapai laba tahunan setahun penuh pertama sejak IPO," kata Chairman dan Chief Executive Officer Sea Forrest Li dalam keterangan pers, pekan lalu (5/2).
"Pada 2023, kami mencapai profitabilitas, memperkuat kepemimpinan pasar untuk bisnis e-commerce, mengembangkan bisnis layanan keuangan digital, dan menstabilkan kinerja bisnis hiburan digital,” Li menambahkan.
Kinerja Sea Ltd selama 2023 sebagai berikut:
- Pendapatan naik 4,9% secara tahunan alias year on year (yoy) menjadi US$ 13,1 miliar
- Laba kotor naik 12,5% menjadi US$ 162,7 juta dibandingkan 2022 yang merugi US$ 17 miliar
- EBITDA yang disesuaikan US$ 1,2 miliar, dibandingkan 2022 minus US$ 878,1 juta
Kinerja lini bisnis e-commerce yakni Shopee selama 2023 yakni:
- Pendapatan naik 23,5% menjadi US$ 9 miliar
- EBITDA yang disesuaikan membaik dari negarif US$ 1,7 miliar menjadi US$ 213,8 juta
- Total pesanan bruto naik 8,8% menjadi 8,2 miliar
- Nilai transaksi bruto atau GMV naik 6,8% menjadi US$ 78,5 miliar
Kinerja layanan finansial yakni SeaMoney yakni ShopeePay dan ShopeePaylater yakni:
- Pendapatan naik 44% menjadi US$ 1,8 miliar
- EBITDA yang disesuaikan membaik dari minus US$ 228,6 juta menjadi positif US$ 550,1 juta
Kinerja bisnis hiburan digital yaki Garena:
- Pendapatan turun dari US$ 3,9 miliar menjadi US$ 2,2 miliar
- Pemesanan turun dari US$ 2,8 miliar menjadi US$ 1,8 miliar
- EBITDA yang disesuaikan turun dari US$ 1,3 miliar menjadi US$ 920,9 juta