J&T Express dilaporkan mengirimkan rata-rata 11,3 juta paket per hari se-Asia Tenggara pada awal tahun ini. Akan tetapi, perusahaan logistik ini tengah menghadapi unjuk rasa karyawan yang di-PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja.
Menurut laporan Momentum Works bertajuk ‘E-commerce in Southeast Asia 2024’, jumlah paket yang dikirim J&T Express per hari terus meningkat. Berikut rinciannya:
- 2020: 3,07 juta paket
- 2021: 6,08 juta paket
- 2022: 6,88 juta paket
- 2023: 8,88 juta paket
- Awal 2024: 11,3 juta paket
Akan tetapi, Momentum Works mencatat bahwa pendapatan dari pengiriman per paket justru turun sejak 2022. Rinciannya dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
Akan tetapi, J&T Express belum mengeluarkan laporan terkait pendapatan pengiriman per paket pada awal tahun ini.
Katadata.co.id mengonfirmasi kepada J&T Express terkait data tersebut, namun belum ada tanggapan.
J&T Express juga menghadapi gelombang PHK. Karyawan J&T Express yang di-PHK menggelar demo terkait pesangon. Perusahaan logistik ini juga menghadapi sejumlah keluhan dari pengguna terkait lambatnya pengiriman paket.
Salah satu warganet mengatakan, karyawan J&T Express menggelar demo di depan kantor PT Global Bintang Timur, Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara selama tiga hari sejak 9 Juli.
Para pegawai J&T Express tersebut menuntut adanya pesangon atas PHK. Mereka juga menolak pemotongan upah berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta per bulan.
Katadata.co.id mengonfirmasi aksi demo tersebut kepada J&T Express. Corporate Communications J&T Express Indonesia Diego Prayoga mengatakan, korporasi telah menerima aspirasi dari Serikat Pekerja PT Global Bintang Timur Express dan terus mempelajari lebih lanjut mengenai situasi tersebut.
“Kami melakukan diskusi dengan perwakilan Serikat Pekerja PT Global Bintang Timur Express dan berkomitmen untuk tetap membina komunikasi intensif dengan perwakilan serikat pekerja,” kata Diego kepada Katadata.co.id, Kamis pekan lalu (11/7).
Ia menyampaikan, perusahaan terbuka terhadap berbagai perspektif dan masukan yang membangun, sejalan dengan visi J&T Express untuk menjadi perusahaan yang sehat dan berkelanjutan.
“Kami berharap melalui dialog yang intensif dan musyawarah mufakat, dapat mencapai hasil yang positif bagi semua pihak,” Diego menambahkan.
Selain demo karyawan, J&T Express menghadapi keluhan dari sejumlah pengguna terkait keterlambatan pengiriman paket melalui media sosial. "Kami memahami kekhawatiran yang timbul terkait pengiriman paket. Saat ini, pengiriman masih berjalan normal dan kami selalu berupaya menjaga agar layanan pengiriman tetap berjalan lancar dan paket pelanggan sampai tepat waktu," kata dia.