5 E-Commerce Jadi Pemain Utama Usai Bukalapak Tutup Warung
Usai Bukalapak menutup layanan e-commerce, kini peta persaingan bisnis lapak penjualan online di Indonesia dikuasai oleh lima pemain utama yang mendominasi pasar.
Pengamat ekonomi dan Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menjelaskan peta persaingan lima e-commerce di Indonesia terbagi menjadi tiga lapisan.
“Ecommerce di Indonesia memang sudah terdiri dari tiga layer besar yang jaraknya cukup jauh,” kata Nailul kepada Katadata.co.id, Jumat (10/1).
Berdasarkan skala dan kekuatan masing-masing platform, berikut persaingan lima e-commerce:
Pertama, platform yang mendominasi pasar: Shopee dan Tokopedia-TikTok.
Merger Tokopedia dan TikTok Shop memperketat persaingan, dengan keduanya fokus pada inovasi seperti live shopping dan menggunakan strategi "bakar uang".
"Mereka juga masih membakar uang guna menarik konsumen lebih banyak. Tidak bisa dipungkiri, konsumen kita masih price oriented consumer," kata Nailul.
Kedua, platform yang berada di kelompok menengah (middle): Lazada dan Blibli.
Sebelum merger dengan Tokopedia, TikTok Shop berada di level ini bersama Lazada, Blibli, dan Bukalapak. Setelah Bukalapak tutup, hanya Lazada dan Blibli yang tersisa di lapisan ini.
"Apa yang terjadi di Bukalapak, semakin mengindikasikan inovasi dan bakar uang yang dilakukan oleh ecommerce (hampir di semua industri digital) itu bisa menjadi alat bertahan," kata.
Ketiga, platform kecil dan local seperti Orami. Lapisan terakhir terdiri dari platform e-commerce lokal kecil yang melayani segmen pasar tertentu.
Ranking E-commerce Berdasarkan Jumlah Kunjungan
Berdasarkan data Similarweb, berikut situs e-commerce kategori marketplace yang paling banyak dikunjungi di Indonesia sepanjang Oktober sampai Desember 2024:
- Shopee: 110,5 juta kunjungan
- Tokopedia: 39,4 juta kunjungan
- BliBli: 27,6 juta kunjungan
- Lazada: 6,6 juta kunjungan
- Orami: 3,3 kunjungan
Ranking E-commerce Berdasarkan GMV
Perusahaan riset asal Singapura, Momentum Works, memetakan e-commerce berdasarkan Gross Merchandise Value (GMV). Lembaga ini mencatat pasar e-commerce Asia Tenggara terus menunjukkan pertumbuhan pesat dengan total GMV mencapai US$ 114,6 miliar atau setara Rp 1.857 triliun (kurs Rp16.205 per US$) pada 2023.
Nilai GMV e-commerce di Indonesia sebesar US$ 53,8 miliar yang disumbang oleh lima e-commerce teratas sebagai berikut:
- Shopee memimpin dengan pangsa pasar 40% dengan nilai GMV US$ 21,52 miliar (Rp 348,6 triliun)
- Tokopedia (pangsa pasar 30%) dengan nilai GMV US$ 16,14 miliar (Rp 261,5 triliun)
- TikTok Shop (pangsa pasar 11%) dengan nilai GMV US$ 5,92 miliar (Rp 95,9 triliun)
- Lazada (pangsa pasar 9%) dengan nilai GMV US$ 4,84 miliar (Rp 78,4 triliun)
- Blibli (pangsa pasar 4%) dengan nilai GMV US$ 2,15 miliar (Rp 34,8 triliun)