Tak Hanya Emas, Harga Bitcoin Melonjak Menjadi Rp 164,5 Juta per koin

Katadata
Ilustrasi bitcoin
Penulis: Desy Setyowati
28/7/2020, 14.12 WIB

Harga mata uang digital (cryptocurrency) jenis bitcoin sempat menyentuh US$ 11.315 atau Rp 164,5 juta per koin pada hari ini. Ini merupakan level tertinggi sejak tahun lalu.

Sejak awal tahun ini, harga bitcoin berfluktuasi namun cenderung meningkat. Harga komoditas ini tiga kali menyentuh level US$ 10.000, dan kini menembus US$ 11.000 per koin.

Harga bitcoin naik 12,73% dalam sehari. CEO Indodax Oscar Darmawan menilai, kenaikan ini membuktikan bahwa bitcoin diminati saat pandemi corona.

Ia memperkirakan, harganya terus meningkat seiring banyaknya stimulus dari bank sentral di sejumlah negara. Stimulus ini akan mendorong permintaan mata uang digital.

“Kebijakan pemerintah hanya memicu daya beli atau meningkatkan permintaan. Bitcoin tidak dipengaruhi langsung oleh kebijakan,” kata Oscar dikutip dari siaran pers, Selasa (28/7).

Hal senada disampaikan oleh CEO Grayscale Barry Silbert. “Semua mata tertuju (pada prediksi harga bitcoin tembus) US$ 13.900,” kata dia, dikutip dari Forbes, Selasa (28/7).

"Harga bitcoin menembus US$ 10.000 dan angka fundamental, mencapai salah satu skor indeks GNI tertinggi tahun ini. Kondisi ini mendorong lebih dalam ke rezim bullish,” kata para peneliti Glassnode.

Namun, Kepala Staf Teknis di Glassnode Rafael Schultze-Kraft mengatakan, berdasarkan analisis teknis, ada tekanan jual saat harga bitcoin di atas US$ 10.900. Ini menunjukkan bahwa kenaikan harga merupakan pelarian untuk mempertahankan momentum.

Berdasarkan laman Coindesk, harga bitcoin turun ke level US$ 10,945 per koin pada Pukul 13.59 WIB. Harganya sempat berada di posisi US$ 11.315 pada pagi tadi.

Penasihat di perusahaan investasi milik personel The Chainsmokers, Mantis VC, Alyse Killeen menilai, kenaikan harga bitcoin mencerminkan peningkatan stabilitas infrastruktur yang mendukung Bitcoin secara khusus.

Infrastruktur yang dimaksud seperti distributed ledger technology, termasuk blockchain dan jaringan lightning. “Bitcoin memiliki nilai intrinsik yang jauh lebih banyak hari ini daripada tahun lalu, hanya dari sudut pandang infrastruktur,” kata Killeen, dikutip dari TechCrunch.

Jaringan lightning adalah teknologi lapisan kedua pada bitcoin, yang meningkatkan kemampuan blockchain dalam transaksi. “Ini lebih dari sekadar peningkatan kapasitas yang mendorong lonjakan minat dan harga,” katanya.

Selain itu, lembaga keuangan mulai memegang cryptocurrency. Hal ini membuat investor semakin percaya pada mata uang digital, termasuk bitcoin.

Killeen memperkirakan, harga bitcoin akan terus meningkat hingga akhir tahun ini. “Dengan banyaknya bank yang memegang bitcoin untuk pelanggan mereka, rata-rata orang akan melihat ini seperti uang,” ujar dia.

Peningkatan harga bitcoin sejalan dengan emas yang mencatatkan rekor tertinggi US$ 1.975 per ons. Harga emas Antam hari ini melonjak Rp 25 ribu menjadi Rp 1,022 juta per gram, rekor tertinggi sepanjang sejarah.