Pemerintah Cina mendenda induk Alipay yakni Ant Group didenda 7,12 miliar yuan atau sekitar Rp 15 miliar. Meski begitu, harga saham perusahaan afiliasi yaitu Alibaba justru naik 3% pada hari ini (10/7).
Sebab, denda itu menunjukkan bahwa pengawasan ketat pemerintah Cina terhadap Ant Group dinilai segera berakhir.
Ant Group sebenarnya berencana mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) pada akhir 2020. Namun pemerintah Cina meminta perusahaan ini menunda IPO, setelah pendiri Alibaba Jack Ma mengkritik Beijing.
Setelah itu, Ant Group beberapa kali didenda oleh Beijing. Raksasa teknologi finansial atau fintech ini didenda 3,44 miliar yuan pada 2021.
Alibaba bahkan akhirnya mengumumkan restrukturisasi besar-besaran pada Maret. Bisnis raksasa teknologi ini dibagi menjadi enam bagian.
Akhir pekan lalu (7/7), regulator Cina mengatakan bahwa sebagian besar masalah ‘luar biasa’ terkait bisnis keuangan digital telah diselesaikan. Pengawasan industri teknologi dalam negeri akan dinormalisasi.
Beberapa analis mengatakan, denda terhadap Ant Group menandakan bahwa pemerintah Cina dapat melonggarkan cengkeraman pada industri teknologi dalam negeri.
“Namun, regulator telah menekankan perlunya peraturan tambahan yang lebih luas di seluruh industri untuk secara efektif mengatur seluruh sektor,” kata Analis Ekuitas di LightStream Research Oshadhi Kumarasiri dalam laporan yang diterbitkan di platform penelitian Smartkarma dikutip dari CNBC Internasional, Senin (10/7).
“Hal ini menunjukkan optimisme mengenai berakhirnya pengawasan peraturan mungkin terlalu dini, karena peraturan baru yang lebih luas bisa sama ketatnya,” kata Kumarasiri.
Ketua non-eksekutif Partners Financial Holdings Ronald Wan menyampaikan, tingkat pertumbuhan Alibaba dan Ant Group akan dibatasi secara signifikan di masa depan.
“Meskipun kami mendapatkan kabar baik dari penyelesaian perselisihan di bidang regulasi, itu berarti, di masa depan, Ant Group dapat beroperasi seperti bank milik negara di Cina,” kata Wan.
Direktur pelaksana Blue Lotus Research Institute Shawn Yang juga optimistis terhadap bisnis Alibaba ke depan setelah Ant Group didenda.
“Kami menghitung Ant Group akan bernilai US$ 89 miliar. Saham Alibaba diprediksi US$ 29,4 miliar, mengingat 33% kepemilikan mereka di Ant Group,” kata Yang, mengacu pada penilaian Bloomberg terhadap Ant Group US$ 22 miliar hingga US$ 57 miliar.
“Dalam pandangan kami, rentang penilaian Bloomberg terlalu rendah, karena Ant Group sebanding dengan PayPal. Dengan berakhirnya peraturan yang berlebihan pada Ant Group, kami menyarankan agar itu dapat dinilai dengan kelipatan yang lebih mirip dengan PayPal, yang menunjukkan kenaikan dari penilaian Bloomberg,” ujar Yang.
Pada Sabtu (9/7), Ant Group mengumumkan pembelian kembali atau buyback saham, sehingga valuasi perusahaan menjadi US$ 78,53 miliar, menurut media pemerintah CGTN. Ini lebih rendah dari valuasi Ant US$ 315 miliar saat mendaftar pada 2020.
Kumarasiri mengatakan bahwa buyback tersebut menimbulkan pertanyaan, terutama jika perusahaan memiliki rencana IPO dalam waktu dekat.
“Justifikasi perusahaan untuk buyback, yang mencakup penyediaan likuiditas kepada investor yang ada dan menarik atau mempertahankan individu berbakat melalui insentif karyawan, tampaknya tidak diperlukan jika IPO sudah dekat,” kata Yang.