Startup Unicorn Xendit Ekspansi Ke Thailand

Xendit
Ilustrasi layanan Xendit
Penulis: Lenny Septiani
13/3/2024, 15.34 WIB

Unicorn Indonesia Xendit memperluas pasar di Asia Tenggara lewat ekspansi ke Thailand. Startup teknologi finansial atau fintech ini sebelumnya beroperasi di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Xendit merupakan perusahaan teknologi finansial yang menyediakan solusi pembayaran dan menyederhanakan proses pembayaran untuk bisnis di Indonesia, Filipina, dan Asia Tenggara, mulai dari UMKM, startup, e-commerce hingga perusahaan besar.

Menurut Xendit, ekonomi digital Thailand potensial. Menurut laporan Google e-Conomy SEA 2023, Thailand merupakan negara dengan ekonomi digital terbesar kedua di Asia Tenggara, yang diproyeksikan tumbuh antara US$ 100 miliar - US$ 165 miliar pada 2030.

Unicorn di bidang payment gateway ini menunjuk salah satu pendiri yakni Tessa Wijaya, sebagai CEO untuk bisnis perusahaan di Thailand.

"Dengan keahlian hiperlokal dan praktik terbaik global kami, kami akan menghadirkan lebih banyak metode pembayaran lokal dan integrasi langsung ke bank-bank di Thailand, yang dapat membantu mempercepat kemajuan ekonomi dan mendorong perubahan positif bagi masyarakat," kata Tessa dalam pernyataan pers dikutip dari TechinAsia, Selasa (12/3).

Xendit mengatakan bahwa mereka akan menyesuaikan strategi layanannya sesuai dengan kebutuhan bisnis lokal. Hal serupa dengan pendekatan yang dilakukan di Malaysia dan Filipina.

Di Thailand, Xendit akan bersaing dengan para pemain lama seperti TrueMoney dan Rabbit Line Pay. Kedua perusahaan ini dilaporkan menguasai lebih dari 75% pasar uang elektronik di negara tersebut.

Sebanyak 94% dari populasi di Thailand telah menggunakan pembayaran non-tunai.

Xendit berdiri pada 2015 dan melayani lebih dari 6.000 klien, mulai dari UKM, startup hingga perusahaan besar.

Perusahaan telah memproses 320 juta transaksi per tahun melalui pemrosesan pembayaran, transfer uang internasional, operasi bisnis, dan manajemen toko.

Pada Januari 2024, Xendit mengumumkan pemutusan hubungan kerja alias PHK karyawan. Alasan PHK untuk memaksimalkan ketahanan jangka panjang perusahaan dan fokus meningkatkan profitabilitas.

“Xendit melakukan penyeimbangan organisasi untuk memaksimalkan ketahanan jangka panjang perusahaan dan mendukung fokusnya pada peningkatan profitabilitas,” kata Managing Director Xendit Indonesia Mikiko Steven dalam keterangan perusahaan, pada Januari (22/1).

Namun, ia tidak memerinci jumlah karyawan yang di-PHK. Steven mengatakan, langkah PHK ini sulit dilakukan, tapi diperlukan untuk menyelaraskan sumber daya dengan strategi bisnis dan mengoptimalkan efisiensi tim. Selain itu, agar Xendit mengejar peluang pertumbuhan baru.

Reporter: Lenny Septiani