Twitter mencatat, topik mengenai belanja online semakin sering dibicarakan selama pandemi corona. Utamanya, pengguna mengunggah cuitan mengenai pesta diskon.
Selain promosi, pengguna membicarakan tentang produk baru. “Pembahasan mengenai belanja online meningkat 60% dibandingkan tahun lalu,” kata Country Industry Head Twitter Indonesia Dwi Adriansah saat konferensi pers secara virtual, Selasa (18/8).
Perusahaan pun melakukan survei terkait minat pengguna dalam berbelanja online saat pandemi virus corona. Hasilnya, 57% mencoba berbelanja di e-commerce, media sosial, dan platform digital lainnya.
Tingkat kepercayaan dan keberanian masyarakat untuk berbelanja online pun meningkat. "Mau tidak mau, konsumen berbelanja online selama pandemi Covid-19,” kata dia. Hal ini sejalan dengan Databoks di bawah ini:
Selain itu, semakin banyak pengguna yang memanfaatkan fitur thread atau tweet berantai untuk berjualan online. Pada akhir cuitan, pengguna akan diarahkan ke platform e-commerce untuk membeli produk secara langsung.
Dari sisi kategori, makanan merupakan yang paling banyak dibicarakan di Twitter. Disusul kelompok produk aksesori, elektronik dan gawai.
Banyak pedagang yang membahas promosi melalui media sosial, termasuk Twitter. Apalagi, 56% responden yang merupakan pembeli, mulai berbelanja online karena dengan promosi gratis ongkir atau ongkos kirim.
Lalu, 55% responden tertarik karena adanya diskon. Selain itu, 54% berbelanja online karena melihat review atau komentar konsumen sebelumnya.
Dwi menilai, tren pembahasan di Twitter bisa menjadi acuan bagi perusahaan e-commerce maupun penjual online untuk menyesuaikan permintaan konsumen. Sebab, tren percakapan merefleksikan apa yang diinginkan oleh konsumen dalam berbelanja online.