Produsen ponsel pintar (smartphone) asal Tiongkok menguasai pangsa pasar di Indonesia pada kuartal II, atau saat pandemi corona. Mereka yakni VIVO, OPPO, Xiaomi, dan Realme.
Berdasarkan riset Counterpoint Technology Market Research, keempat produsen itu menguasai 73,3% pasar di Indonesia selama April-Juni. VIVO memimpin dengan 21,2% pengiriman ponsel. Porsinya melonjak dibandingkan periode sama tahun lalu, yang hanya 7,8%.
“Katalis utama kesuksesan VIVO yakni strategi penetapan harga yang agresif dan permintaan yang besar dari segmen kelas menengah bawah dan tier 2,” demikian dikutip dari laporan resmi Counterpoint, akhir pekan lalu (5/9).
Model ponsel seperti Y12, Y91C, dan Y50 merupakan kontributor teratas bagi pangsa pasar VIVO. “VIVO kuat di segmen offline,” demikian dikutip.
Posisi kedua ditempati oleh OPPO dengan pangsa pasar 20,6%, juga meningkat dibandingkan kuartal II 2019 sebesar 17,5%. “OPPO tidak jauh di belakang VIVO, karena merangsang pasar dengan smartphone seri A,” demikian dikutip.
Sedangkan Xiaomi menempati peringkat keempat, karena pangsa pasarnya turun dari 21,9% menjadi 17,9% pada kuartal II 2020.
Lalu pangsa pasar Realme naik dari 7,6% menjadi 13,6% pada kuartal II 2020. Produsen yang berbasis di Shenzhen, Tiongkok itu pun menempati peringkat kelima di Tanah Air.
Sedangkan Samsung berada pada urutan ketiga. Pangsa pasarnya turun dari 27% menjadi 19,6%.
Data mengenai pangsa pasar tersebut, dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Pangsa pasar pengiriman ponsel pintar (smartphone) di Indonesia | Q2 2019 | Q2 2020 |
VIVO | 7,8% | 21,2% |
OPPO | 17,5% | 20,6% |
Samsung | 27% | 19,6% |
Xiaomi | 21,9% | 17,9% |
Realme | 7,6% | 13,6% |
Lainnya | 18,3% | 7,1% |
Total | 100% | 100% |
Sumber: Counterpoint Technology Market Research
Secara keseluruhan, penjualan ponsel pintar di Indonesia turun 20% secara tahunan (year on year/yoy). Namun, penjualan perangkat secara online meningkat 70% yoy, sehingga porsinya menjadi 19% atau yang tertinggi sepanjang masa.
Associate Director Counterpoint Technology Market Research Tarun Pathak mengatakan, penjualan Xiaomi melalui platform online mencapai 40%. Sedangkan penjualan ponsel Realme melalui layanan digital sebesar 33%.
“Industri e-commerce tumbuh signifikan dalam tiga bulan ini karena Covid-19,” kata Pathak. Selain itu, ada beragam diskon dan penawaran yang menarik minat konsumen untuk berbelanja, termasuk membeli ponsel.
Peneliti ponsel dari Gatorade Lucky Sebastian menilai, VIVO dan OPPO berfokus menggunakan tenaga pemasaran terlatih sejak hadir di Indonesia. Selain itu, mengontrol harga secara ketat.
VIVO, OPPO, dan Realme yang masuk dalam BBK Electronics Corporation juga gencar menggaet selebritas muda. “Acara peluncuran yang disiarkan melalui banyak saluran televisi, membuat merek OPPO dan VIVO mudah dikenal dan dipercaya,” kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (7/9).
Belum lagi, menurutnya konsumen di Indonesia mengincar ponsel seharga Rp 1 juta hingga Rp 3 juta selama pandemi virus corona. Hal ini karena ada kebutuhan untuk belajar dan bekerja secara online.