Produsen ponsel pintar (smartphone) Xiaomi mengantongi pendapatan US$ 13,56 miliar atau setara Rp 195 triliun pada kuartal II 2021. Angka itu melonjak hingga 64% dalam perhitungan tahunan atau year on year (yoy).

Perusahaan asal Tiongkok ini mencatatkan laba bersihnya mencapai US$ 1,28 miliar atau melonjak 87,4% secara tahunan. Kinerja keuangan yang cemerlang itu dipicu oleh kenaikan penjualan pada bisnis ponsel yang moncer. Selanjutnya, perusahaan berniat memperluas cakupan bisnis ke sektor kendaraan listrik.

Berdasarkan data Canalys, Xiaomi mencatatkan pengiriman smartphone sebanyak 52,9 unit atau terjadi peningkatan penjualan 83% yoy. Pangsa pasar Xiaomi diketahui telah mencapai 17%.

Capaiannya itu membuat Xiaomi bisa menggeser posisi Apple yang hanya mencatatkan peningkatan penjualan 1% dan pangsa pasar 14%. Sedangkan, posisi pertama masih ditempati oleh Samsung dengan 19% pangsa pasar.

Presiden Xiaomi Wang Xiang mengatakan moncernya bisnis smartphone dari Xiaomi disebabkan oleh strateginya dalam mengembangkan ponsel premium.

"Kami mempromosikan pengembangan ponsel premium dan kami telah mencapai hasil yang sangat baik," katanya dikutip dari South China Morning Post pada Rabu (25/8).

Ekspansi Kendaraan Listrik

Sementara itu, lini bisnis lainnya seperti Internet of Things (IoT) dan kategori produk gaya hidup juga mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 36%. Bisnis IoT dan gaya hidup menyumbang pendapatan Xiaomi sebesar US$ 3,2 miliar.

Tak lama setelah melaporkan pendapatannya, Xiaomi mengumumkan akuisisi startup kendaraan otonom Deepmotion sekitar US$ 77 juta. "Kami ingin mempercepat pengembangan teknologi mengemudi otonom Level 4," kata Wang.

Upaya Xiaomi mengakusisi startup kendaraan otonom dilakukan seiring dengan rencana perusahaan mengembangkan bisnis kendaraan listrik. Pada Maret lalu, Xiaomi mengumumkan akan menghabiskan US$ 10 miliar di sektor kendaraan listrik.  

Pekan lalu, Reuters juga melaporkan bahwa China Evergrande Group sedang dalam pembicaraan untuk menjual unit kendaraan listriknya ke Xiaomi. Perusahaan mengaku telah berdiskusi dengan berbagai produsen mobil, tetapi belum memutuskan perusahaan mana yang akan bekerja sama. 

Pada Juni lalu Xiaomi juga mulai merekrut banyak pekerja di bidang pengembangan mobil listrik. "Xiaomi membuka beberapa posisi baru di perusahaan yang mencakup kategori untuk kendaraan listrik," demikian dikutip dari Gizmochina, Selasa (15/6). Semua posisi baru ini akan ditempatkan di kantor yang berbasis di Haidian, Beijing.

Posisi yang dimaksud seperti teknisi platform data, infrastruktur kendaraan, bagian perencanaan, algoritme milimeterwave, alat pengembangan, front-end, perangkat lunak tertanam, dan lainnya.

Xiaomi sempat menyampaikan bahwa kantor pusat penelitian dan pengembangan akan berlokasi di Beijing.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan