Harga HP Naik 2026, Xiaomi hingga Realme Diramal Perbanyak Ponsel RAM 4GB

Redmi 15C - sumber: instagram @xiaomi.indonesia
Redmi 15C
Penulis: Desy Setyowati
16/12/2025, 06.50 WIB

Harga HP atau handphone diperkirakan naik pada 2026. Untuk mengatasi hal ini, produsen diproyeksikan memperbanyak varian ponsel dengan RAM 4GB.

TrendForce memperkirakan bahwa kelangkaan DRAM akan berlanjut hingga akhir 2027. “Kondisi ini akan memaksa produsen menghadirkan ponsel harga terjangkau atau entry level dengan hanya memiliki RAM 4G,” demikian isi laporan, dikutip Senin (15/12).

DRAM atau Dynamic Random Access Memory adalah memori volatile, data hilang saat listrik mati. Ini merupakan RAM utama komputer atau server yang dipakai untuk memproses data secara cepat.

Smartphone dewasa ini menggunakan RAM 8GB sebagai standar. Akan tetapi, merek-merek gawai kini harus menyesuaikan diri karena kelangkaan cip memori.

Kelangkaan memori juga akan berdampak terhadap ketersediaan varian RAM tinggi pada HP kelas menengah alias mid-range dan unggulan atau flagship. Rinciannya sebagai berikut:

PerangkatSegmen PasarSpesifikasi TerbaruSpesifikasi SebelumnyaCatatan
HPFlagship12–16 GB12–16 GBTransisi ke RAM 16 GB berjalan lebih lambat dari perkiraan.
HPMid-range6–8 GB6–12 GBVarian RAM 12 GB akan secara bertahap menghilang dari segmen menengah.
HPEntry-level4 GB4–8 GBDengan keterbatasan spesifikasi pemasok dan tekanan biaya ekstrem, kapasitas kembali ke 4 GB.
NotebookFlagship16–64 GB16–64 GBPengiriman utama terkonsentrasi pada RAM 16 GB.
NotebookMid-range8–16 GB8–16 GBKonfigurasi memori masih didominasi 8–16 GB, namun tren pengiriman bergeser ke 8 GB.
NotebookEntry-level8 GB8 GBSulit diturunkan lebih jauh dalam jangka pendek.

Bahkan, rumor dari Repeater 002 menunjukkan beberapa merek gadget akan menghadirkan kembali penyimpanan MicroSD yang dapat diperluas. MicroSD adalah kartu memori portabel berukuran sangat kecil (15x11x1mm) yang berfungsi sebagai penyimpanan data tambahan untuk perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, drone, dan kamera.

Selain kartu MicroSD, ada kemungkinan merek-merek HP akan mengadaptasi faktor bentuk yang lebih kecil seperti Biwin CL100 Mini SSD yang ukurannya kira-kira sebesar Nano SIM, namun memberikan kecepatan baca dan tulis masing-masing 3700 MB/s dan 3400 MB/s dan tersedia dalam ukuran hingga 2TB.

Harganya tidak murah, dengan Biwin CL100 Mini SSD  versi 512GB dibanderol CNY 599 atau Rp 1,4 juta (kurs Rp 2.62 per CNY).

Penyebab Harga HP Naik pada 2026

Riset International Data Corporation atau IDC menunjukkan, kekurangan pasokan cip memori global membuat biaya produksi gadget naik. Kondisi ini juga akan mengurangi produksi gawai terutama kelas bawah hingga menengah berbasis sistem operasi alias OS Android, di mana pembeli lebih sensitif terhadap harga.

Akibatnya, jumlah ponsel Android kelas bawah dan menengah diperkirakan turun pada 2026. Sedangkan harga HP rata-rata atau  ASP diramal meningkat menjadi US$ 465 atau Rp 7,75 juta (kurs Rp 16.670 per US$) dibandingkan US$ 457 atau Rp 7,6 juta pada 2025.

“Seiring komponen memori menjadi semakin terbatas dan mahal, produsen menghadapi tekanan yang meningkat, untuk menaikkan harga HP,” kata Direktur Riset IDC Anthony Scarsella dikutip dari keterangan pers, Senin (15/12). “Vendor perlu mengadopsi strategi yang berbeda untuk melindungi pangsa pasar mereka.”

Ia memperkirakan beberapa OEM atau Original Equipment Manufacturer terpaksa menaikkan harga komponen. OEM adalah perusahaan yang memproduksi komponen atau produk untuk perusahaan lain, yang kemudian menjualnya dengan merek mereka sendiri.

OEM umum diterapkan di industri otomotif, elektronik, dan IT. Misalnya Apple bekerja sama dengan OEM Samsung Display untuk memproduksi layar iPhone.

Anthony Scarsella juga memproyeksikan, sebagian OEM menyesuaikan portofolio ke arah model HP yang lebih mahal dengan margin yang lebih tinggi untuk mengurangi sebagian dampak kenaikan harga memori.

“Tahun depan akan menjadi masa yang menantang bagi industri ini,” kata dia.

IDC pun memprediksi pengiriman smartphone di seluruh dunia hanya tumbuh 1,5% secara tahunan alias year on year (yoy) tahun ini menjadi 1,25 miliar. Sedangkan pada tahun depan, turun 0,9% yoy.

TahunAndroid + HarmonyiOSTotal Pasar
20247,9%-0,5%6,2%
20250,4%6,1%1,5%
20260,0%-4,2%-0,9%
20272,4%5,4%3,0%

Firma riset pasar khusus teknologi Counterpoint Research memproyeksikan harga memori naik 30% pada kuartal keempat 2025 dan berpotensi naik lagi 20% pada awal tahun depan.

Hal itu menandai krisis yang semakin parah, dengan kenaikan harga cip 50% sejak awal tahun. Lonjakan ini belum pernah terjadi sebelumnya, dikutip dari Red94, Rabu (10/12).

Samsung misalnya, menaikkan harga cip memori 30% - 60% per November, menurut sumber yang dikutip oleh Reuters.  Sementara itu, TrendForce melaporkan bahwa permintaan kontrak NAND Flash melonjak 60% pada November.

NAND Flash adalah jenis memori non-volatile atau tidak hilang saat listrik mati, yang dipakai untuk menyimpan data secara permanen. Teknologi ini menjadi fondasi storage modern seperti SSD, kartu memori, dan flash drive, yang menyimpan data dalam bentuk sel seperti SLC, MLC, TLC, QLC dengan kapasitas besar.

SSD atau Solid State Drive adalah perangkat penyimpanan berbasis NAND Flash yang menggantikan hard disk lama. SSD menggunakan controller dan cip NAND untuk menyimpan data dengan performa jauh lebih cepat.

Kenaikan harga cip disebabkan oleh meningkatnya permintaan akan teknologi AI canggih. Teknologi ini membutuhkan kapasitas memori yang besar dan canggih, yang menyebabkan lonjakan permintaan cip global.

Akibatnya, seluruh rantai pasokan elektronik terpengaruh, dengan produsen besar seperti Samsung mengurangi alokasi produksi memori untuk HP guna memprioritaskan kebutuhan infrastruktur AI.

Kekurangan pasokan meluas ke memori DRAM dan NAND flash, sehingga menghilangkan opsi penggantian komponen apa pun. 

SK Hynix, produsen memori asal Korea Selatan, memperkirakan kekurangan pasokan akan berlanjut hingga akhir 2027, menunjukkan bahwa krisis ini akan meluas jauh melampaui 2026.

Analis industri telekomunikasi memperkirakan kenaikan harga terburuk akan terjadi pada pertengahan 2026, setelah kontrak produksi baru mulai berlaku, sebagaimana dikutip dari Red94, Rabu (10/12).

Produsen yang terikat perjanjian jangka panjang yang dinegosiasikan sebelum kekurangan pasokan akan mulai merasakan kenaikan biaya yang pada kuartal kedua dan ketiga 2026.

Presiden Xiaomi Lu Weibing menekankan bahwa tekanan biaya pada produksi smartphone akan memburuk tahun depan. “Saya memperkirakan tekanan biaya akan jauh lebih berat tahun depan dibandingkan tahun ini,” kata dia dikutip dari Qoo10, beberapa waktu lalu (24/11).

Kepala Pemasaran Produk Global Realme Francis Wong mengatakan industri semikonduktor sudah terbiasa bergulat dengan perubahan harga seiring munculnya teknologi baru. Tetapi, kali ini, mereka belum siap menghadapi kecepatan permintaan AI yang signifikan.

"Di sektor semikonduktor, akan selalu ada ketidaksesuaian (antara penawaran dan permintaan)," ujar Wang dikutip dari CNN, Rabu (10/12).  "Ini agak di luar dugaan."

Dikutip dari 91Mobiles, Francis Wong mengatakan penyebab utama kenaikan harga HP pada 2026 yakni meningkatnya biaya untuk komponen NAND Flash, DRAM, dan SSD, bagian integral dari penyimpanan dan memori di setiap gadget.

Komponen-komponen itu mengalami kenaikan harga yang berkelanjutan, karena pasokan yang semakin ketat dan persaingan yang meningkat untuk mendapatkan cip seiring tren AI.

Tren AI mendorong permintaan memori kelas atas. Komponen yang selama ini digunakan untuk smartphone hingga laptop, kini diprioritaskan untuk pusat data AI, server, dan komputasi bandwidth tinggi.

Produsen cip telah mengalihkan kapasitas dari DRAM dan NAND standar kelas ponsel pintar ke memori kelas perusahaan seperti HBM atau High Bandwidth Memory.

Pergeseran itu berdampak terhadap harga HP. “Ini masalah di seluruh industri, tidak ada merek yang dapat menghindar,” kata Wong dikutip dari 91Mobiles, dua pekan lalu (27/11).

Situasi itu semakin memburuk karena ketegangan perdagangan yang berkelanjutan, penyesuaian kembali rantai pasokan, dan fluktuasi mata uang. Dengan negara-negara yang memperketat aturan ekspor teknologi dan mendiversifikasi pusat manufaktur mereka, biaya produksi meningkat bersamaan dengan waktu tunggu yang lebih lama.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.