PT Indosat Tbk (ISAT) menjual 3.100 menara telekomunikasi, kepada dua pemenang tender yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Dari penjulan aset menara tersebut, perusahaan bakal mengantongi dana segar sekitar Rp 6,39 triliun.
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) merupakan anak usaha PT Telekkomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom dengan kepemilikan saham 99,99%. Sementara, Protelindo juga merupakan anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan kepemilikan saham 99,99%.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang diunggah di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (15/10), total transaksi penjualan menara Indosat mencapai Rp 6,39 triliun. Dalam penandatanganan Perjanjian Jual-Beli (Sales and Purchase Agreement/SPA), Mitratel memenangkan tender 2.100 menara Indosat, sedangkan 1.000 unit sisanya bakal dimiliki Protelindo.
(Baca: Indosat Sedang Kaji Penjualan Aset Menara Senilai Rp 4,2 Triliun)
Pembayaran akan dilakukan seluruhnya dalam bentuk tunai pada saat penyelesaian transaksi. Pembayaran dijadwalkan paling lambat pada 16 Desember 2019, tergantung syarat penutupan transaksi.
Selain itu, Indosat bakal meminta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 21 November 2019. Sebab, Indosat bakal menyewa kembali menara tersebut selama 10 tahun dari masing-masing pembeli setelah proses transaksi itu rampung.
President Director & CEO Indosat, Ahmad Al Neama transaksi ini memungkinkan Indosat untuk mempercepat strateginya dan meningkatkan pengalaman bagi pelanggan.
"Kami telah menempatkan portofolio berkualitas bersama dua penyedia menara telekomunikasi terkemuka di Indonesia dan akan menyewanya kembali dengan persyaratan menarik, untuk memenuhi kebutuhan pembangunan kami secara berkelanjutan,” ujarnya.
(Baca: Agar Jaringan 4G Layani 90% Wilayah RI, Indosat Belanja Modal Rp 10 T)
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel, Herlan Wijanarko mengaku optimsitis industri menara masih terus tumbuh di masa mendatang, seiring dengan berkembangnya teknologi dan layanan seluler.
"Akuisisi 2.100 menara Indosat ini akan memperkuat fundamental bisnis dan menciptakan nilai tambah bagi Mitratel secara signifikan, sekaligus sejalan dengan rencana jangka panjang perseroan," kata Herlan.
Sementara, Direktur Utama & CEO Protelindo, Ferdinandus Aming Santoso menilai, dengan memenangkan tender ini, dia berharap bisa semakin memperkuat kemitraan strategis jangka panjang maupun hubungan bisnis yang produktif dengan Indosat.
"Penambahan 1.000 menara dan kurang lebih 1.850 tenant akan semakin memperkuat posisi kami," kata Fernandius.
Saat ini, Protelindo tercatat telah memiliki sekitar 20.000 menara telekomunikasi dan jumlah penyewa lebih dari 32.000.
Bisnis telekomunikasi di Tanah Air terus berkembang. Tiga operator pun bersaing memperkuat jangkauan layanan telekomunikasi melalui infrastruktur Base Transceiver Station (BTS). Berikut jumlah BTS milik operator seperti yang disajikan dalam grafik databoks.