Fintech di bidang tabungan dan investasi digital Pluang baru saja meraih pendanaan seri A sebesar US$ 3 juta atau sekitar Rp 42 miliar dari Go-Ventures, unit modal ventura milik Gojek. Seiring masuknya dana segar tersebut, perusahaan menyiapkan peluncuran beberapa produk baru.
Co-Founder Pluang Claudia Kolonas mengatakan, perusahaan baru memiliki satu produk investasi, yakni tabungan emas. Saat ini, perusahaan tengah menyiapkan beberapa produk baru, bukan hanya dalam rupiah, tapi juga valuta asing. Produk baru tersebut seperti deposito berjangka.
"Kemungkinan (bakal diluncurkan) akhir tahun ini atau awal tahun depan. Tergantung (seberapa cepat) pembangunan sistem teknologinya," ujar Claudia saat ditemui di Jakarta, Rabu (18/9).
(Baca: Gaet Pluang, Bukalapak Luncurkan Fitur Cicil Emas Mulai 1 Gram)
Ia menjelaskan, perusahaan telah bermitra dengan sejumlah perusahaan yang telah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pengembangan produk tersebut. Namun, ia enggan memerinci perusahaan mitra yang dimaksud.
Di sisi lain, ia juga enggan menanggapi peluang perusahaan masuk ke ekosistem Gojek untuk pengembangan bisnis ke depan. "Nanti akan kami umumkan di waktu kemudian. Kami belum bisa konfirmasi hal itu," ujarnya.
(Baca: Grab Dikabarkan Akan Akuisisi Dana, Ini Strategi GoPay)
Pluang merupakan nama baru dari fintech EmasDigi. Perubahan nama tersebut seiring perubahan strategi bisnis perusahaan, yang semula merupakan platform jual-beli emas (bussines to bussiness/b2b) menjadi platform investasi (bussiness to consumer/b2c).
Claudia enggan mempublikasikan jumlah pengguna hingga saat ini. Namun, ia menyatakan pertumbuhan pengguna sangat besar seiring semakin dikenalnya layanan perusahaan. “Mencapai ribuan persen untuk jumlah pengguna (b2c) dalam beberapa bulan terakhir di tahun ini," ujarnya.
Ia juga enggan membeberkan target transaksi Pluang. Sebelumnya, saat masih bernama EmasDigi, perusahaan menargetkan 1 juta transaksi. Target ini, menurut dia, sudah hampir terlampaui. Ia pun tak menutup kemungkinan jumlah transaksi mencapai dua kali lipat dari target. "Itu memungkinkan," ujarnya.