Produsen perlengkapan telekomunikasi asal Swedia Ericsson menyatakan, masyarakat Indonesia semakin menggemari konten video di internet. Alhasil, konsumsi data di atas 5 giga byte (GB) pun meningkat.
Vice President Network Services Ericsson Indonesia Ronni Nurmal menyampaikan, penggunaan paket data seluler untuk Youtube meningkat 111% secara tahunan (year in year/yoy) per Oktober 2018. "Yang menarik, konsumsi data untuk Whatsapp untuk membuka video yang dikirim juga meningkat hingga 153%," ujarnya saat konferensi pers di Hotel Century Park Hotel, Jakarta, Kamis (20/12).
Menurutnya, konsumsi data untuk media sosial pada umumnya memang meningkat. Misalnya, konsumsi data untuk Instagram naik 41% dan Facebook 30%. Konten video pun menjadi pendorong utama konsumsi data di Indonesia.
Sejalan dengan hal itu, penggunaan data 5-10 GB per bulan per orang meningkat dari sekitar 14% menjadi 16% yoy per Oktober 2018. Penggunaan data di atas 10 GB meningkat dari sekitar 13% menjadi 27%.
(Baca: Layanan 5G dan Virtual Reality Bakal Jadi Tren Teknologi 2019)
Sementara penggunaan data di 1-5 GB menurun dari sekitar 44% menjadi 34%. Kemudian konsumsi data di bawah 1 GB juga turun dari sekitar 30% menjadi 23%. "Ada 16% pengguna internet beralih ke (penggunaan data) di atas 5 GB," kata dia. "Salah satu pendorongnya adalah video." Kualitas video yang dibuka pun meningkat.
Bukan hanya di Indonesia, konsumsi data di dunia juga meningkat 79% secara tahunan per Kuartal III-2018. Alhasil, jumlah pelanggan seluler mencapai 7,9 miliar atau naik 120 juta dibanding Kuartal II-2018. Adapun negara yang mendorong kenaikan ini adalah Tiongkok, yang jumlah pelanggan selulernya naik 37 juta.
Sementara kenaikan jumlah pelanggan seluler di India naik 31 juta dan Indonesia 13 juta. "Penggunaan trafik layana data naik lima kali lipat secara global. Di Indonesia kenaikannya sekitar tujuh kali lipat," kata Ronni Nurmal.