Startup teknologi properti Jendela360 mendapatkan pendanaan sebesar US$ 1 juta atau Rp 14,2 miliar dari investor yang dipimpin oleh perusahaan modal ventura Beenext. Pendanaan tersebut akan digunakan oleh Jendela360 untuk mengembangkan berbagai fitur, salah satunya fitur tur properti secara virtual di tengah masa normal baru.
Selain Beenext, beberapa investor yang terlibat dalam pendanaan tersebut antara lain Prasetia Dwidharma, Everhaus, dan beberapa investor dari ruang konsultasi properti. Pendanaan terakhir didapatkan Jendela360 pada 2018 dari Everhaus.
Co-founder dan CEO Jendela360 Daniel Rannu mengatakan, perusaahaan ingin menjadikan fitur tur virtual 360 derajat di platformnya sebagai bagian dari normal baru di pasar properti Indonesia. Hal itu juga menurutnya menjadi solusi yang coba ditawarkan perusahaan pada penggunanya.
Pencari properti biasanya menghabiskan terlalu banyak waktu berbicara dengan tiga atau lebih agen yang berbeda. Dalam mencari properti, mereka dihadapkan pada situasi informasi yang tersebar, tidak lengkap, serta gambar berkualitas buruk.
(Baca: Tokopedia Dikabarkan Dapat Pendanaan Rp 7,1 T dari Investor Singapura)
Rannu mengatakan, pencari properti membutuhkan standarisasi pada tingkat layanan dan dukungan broker yang lebih baik. "Kami kemudian memperkenalkan tur virtual 360 derajat untuk melihat properti," kata Rannu dikutip dari Tech In Asia pada Senin (22/6).
Perusahaan yang didirikan pada 2016 itu menghubungkan klien, tuan tanah, dan agen. Selain dengan fitur tur virtual dalam mencari properti, platform didukung juga dengan kemampuan tanda tangan digital, metode pembayaran elektronik terintegrasi, dan sistem prediksi harga mengandalkan kecerdasan buatan.
Co-founder dan COO Jendela360 Kiki Guzali mengatakan, pendanaan juga akan digunakan untuk meningkatkan pendekatan online-to-offline (O2O) pada bisnisnya. Perusahaan akan merekrut agen dan mengembangkan sistem pelatihan yang lebih menyeluruh.
Jendela360 mengalami pertumbuhan nilai transaksi 30 kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Saat ini perusahaan memiliki lebih dari 10.000 pelanggan berbayar dan 100.000 kunjungan bulanan di website.
(Baca: Dapat Pendanaan Seri A, Startup Logistik Shipper Perluas Jangkauan)
Menurut perusahaan, pasar real estate di Indonesia bernilai US$ 30 miliar pada tahun lalu. Hal tersebut dianggap sebagai peluang. Untuk memperoleh pangsa pasar yang signifikan, Jendela360 mengandalkan kemampuan teknologi dalam mendukung pembelian dan penyewaan properti residensial serta komersial. Pandemi Covid-19 juga telah memaksa banyak orang beralih ke solusi digital seperti yang ditawarkan perusahaan.
Jendela 360 bukan satu-satunya startup yang mendigitalisasi ruang properti di Indonesia. Startup lainnya yakni Travelio telah mendapatkan pendanaan seri B mereka sebesar US$ 18 juta dari Gobi Partners, Samsung, dan Pavilion Capital Temasek pada akhir tahun lalu. Ada juga Mamikos dan Infokost yang didukung oleh Kakao Ventures.
Di pasar properti Asia Tenggara ada PropertyGuru yang berbasis di Singapura. Mereka mengklaim mempunyai 75% pangsa pasar di Singapura. PropertyGuru beroperasi juga di Malaysia, Thailand, Indonesia, dan Vietnam. Baru-baru ini, perusahaan juga merambah layanan pembiayaan rumah.