Uber Ambil Alih Seluruh Saham Startup Pengiriman Bahan Pokok
Perusahaan penyedia layanan transportasi Uber mengakusisi startup penyedia bahan pokok atau groseri asal Amerika Latin Cornershop untuk memperluas layanan. Sektor bahan pokok dipilih karena potensinya yang besar selama pandemi Covid-19.
Uber diketahui telah mencapai kesepakatan akuisisi setahun setelah membeli saham mayoritas Cornershop pada 2019 lalu. Raksasa layanan berbagi tumpangan (ride-hailing) ini pada Senin (21/6) kemarin mengatakan bahwa mereka akan membeli sisa 47% saham di Cornershop dengan imbalan 29 juta saham. Transaksi ini ditargetkan akan selesai pada Juli nanti.
Melalui kesepakatan tersebut, Uber akan menjadi pemilik tunggal Cornershop. Startup penyedia bahan pokok itu juga akan menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Uber.
"Kami benar-benar membuka potensi penuh dari kemitraan ini. Kami perlu beroperasi sebagai satu perusahaan,” kata pendiri dan CEO Cornershop Oskar Hjertonsson dikutip dari CNBC Internasional pada Senin (21/6).
CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan, akuisisi ini merupakan cara Uber berinvestasi lebih banyak di luar bisnis utamanya ride-hailing. Ia menilai bisnis groseri yang digarap Cornershop memiliki potensi besar.
"Itulah mengapa kami bersemangat untuk memperdalam komitmen kami kepada tim di Cornershop dan untuk mendukung visi mereka saat mereka berkembang secara global,” katanya dikutip dari TechCrunch pada Senin (21/6).
Melalui Cornershop, Uber dapat meningkatkan opsi pengiriman bahan pokoknya dan menambah pengguna lebih banyak lagi. Perusahaan akan mulai menawarkan pengiriman bahan pokok di kota-kota tertentu di seluruh Amerika Latin, Kanada, dan Amerika Serikat (AS). Namun, Uber akan menghadapi persaingan ketat dengan startup lain, seperti DoorDash atau Favor Fleet.
Cornershop saat ini beroperasi di AS, Peru, Brasil, Kolombia hingga Kanada. Cornershop didirikan pada 2015 oleh Oskar Hjertonsson, Daniel Undurraga dan Juan Pablo Cuevas. Perusahaan saat ini telah mengumpulkan valuasi sebesar US$ 31,7 juta melalui empat putaran pendanaan dari beberapa investor seperti Accel dan Jackson Square Ventures.
Layanan groseri online mencatatkan peningkatan selama pandemi Covid-19. Berdasarkan data dari Statista, transaksi pengiriman groseri secara online diperkirakan akan tumbuh di semua pasar di seluruh dunia pada tahun ini.
Di pasar AS, penjualan bahan pokok telah melonjak pada 2020 sebagai akibat dari pandemi Covid-19. Pada 2019, penjualan bahan pokok mencapai US$ 1,2 miliar. Tahun ini, angkanya tumbuh menjadi US$ 4 miliar, atau meningkat 233%.
Di pasar Asia, layanan kebutuhan pokok ini diperkirakan tumbuh 35% pada tahun ini. Pasar Afrika dan Timur Tengah diperkirakan tumbuh menjadi 62%.
Menurut Statista, layanan ini terus tumbuh karena faktor populasi dunia yang terus melonjak. Selain itu, pandemi Covid-19 membuat masyarakat mencari kebutuhan pokoknya secara daring untuk menghindari potensi penularan virus corona.