Startup Nalagenetics Buat Sistem Peringatan Dini Lonjakan Kasus Corona

Muhamad Zaenuddin|Katadata
Petugas medis mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap melakukan pendataan pasien Covid-19 yang menunggu di pelataran untuk mendapatkan tempat tidur perawatan di IGD RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu, (23/6/2021).
Penulis: Desy Setyowati
28/10/2021, 18.02 WIB

Product Data Scientist Nalagenetics Shreyash Sonthalia mengatakan, perusahaan mengembangkan platform CLM2.0 HP mulai dari pengujian validitas hingga analisis data. “Algoritme saat ini dapat diakses di covidmeter.id, dan sedang dibuat dalam aplikasi yang dapat dengan mudah diakses oleh petugas fasilitas kesehatan,” ujarnya.

Clinical Research Associate Nalagenetics Kathleen Irena Junusmin menambahkan, CLM menjadi alat diagnostik sekaligus memprediksi keparahan penyakit individu yang terinfeksi Covid-19 secara online dan berkelanjutan.

Menurutnya, pengumpulan data secara tepat dan berkelanjutan tetap harus diimplementasikan meski pandemi corona mulai terkendali. “Ini untuk pembuatan kebijakan yang efektif dalam mengatasi Covid-19 ke depan,” ujarnya.

Oleh karena itu, Nalagenetics membuka kesempatan bagi siapa pun untuk mengadopsi dan/atau turut mengembangkan CLM 2.0HP.

Ketua Yayasan Satriabudi Dharma Setia, dr. Vincentius Simeon Weo Budhyanto menyampaikan, inisiatif CLM 2.0HP banyak didukung oleh aktor non-pemerintah. Ini menunjukkan pentingnya kolaborasi multi-pihak dalam menyelesaikan persoalan wabah, terutama di fasilitas kesehatan.

Perwakilan Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND), dr.Rebriarina Hapsari, M.Sc., Sp.MK(K) pun menilai, keberadaan CLM 2.0HP krusial untuk melindungi tenaga kesehatan dari risiko terinfeksi. “Melalui screening CLM 2.0HP, tenaga kesehatan memiliki kesempatan untuk mengetahui potensi risiko terinfeksi Covid-19,” katanya.

Halaman: