Perusahaan rintisan pendidikan, Cakap mendapatkan suntikan dana senilai US$ 10 juta atau sekitar Rp 143 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.300 dari pendanaan seri B pada kuartal keempat tahun lalu.

Pendanaan tersebut dipimpin oleh Centauri dari MDI-KB & Heritas Capital pada kuartal empat 2021, disusul pendanaan Indonesia Impact Fund yang dikelola oleh Mandiri Capital Indonesia.

Rencananya, suntikan dana itu akan digunakan oleh Cakap untuk  meningkatkan kapasitas teknologi dari sisi learning experience, dan memperluas akses pendidikan ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Co-Founder dan CEO Cakap Tomy Yunus mengatakan, Cakap adalah perusahaan edutech terbesar di Indonesia dengan pertumbuhan bisnis 300% (YoY) pada tahun 2021. Saat ini cakap sudah diunduh oleh lebih dari 1,5 juta pengguna (siswa) atau mengalami peningkatan sebanyak lima kali lipat dari tahun sebelumnya.

Sampai saat ini, Cakap telah menjangkau 95 kota di 34 provinsi Indonesia, termasuk daerah terluar seperti Sabang, Sumba, dan Halmahera. Menurutnya, pertumbuhan Cakap dalam beberapa tahun terakhir didukung oleh berbagai faktor, salah satunya adalah melihat kebutuhan akan pembelajaran jarak jauh yang semakin tinggi.

"Memasuki tahun 2022, kami semakin optimis bahwa industri edtech semakin diminati oleh masyarakat melalui fleksibilitas pengalaman belajar, sumber yang berkualitas, dan akses yang mudah," kata Tomy Yunus, di Jakarta, Senin (25/4).

CEO Cakap Tomy Yunus dan CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro (Cakap)

 

Yunus menambahkan, pendidikan di Indonesia akan selalu menjadi salah satu target utama dalam pembangunan mengingat 20% APBN didistribusikan pada sektor ini. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp541,7 triliun untuk peningkatan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Tujuan ini diinisiasi melalui berbagai program salah satunya adalah pelatihan vokasi. Hal ini sangat selaras dengan salah satu visi dan misi Cakap sebagai solusi pembelajaran untuk memberikan akses pendidikan berkualitas demi meningkatkan kompetensi SDM yang terampil dan siap kerja.

Cakap juga turut menghadirkan solusi pembelajaran dalam pendidikan dan pengembangan karir SDM Indonesia melalui program upskill sebanyak 22 kursus, 3.500 lebih modul dan 920 video pembelajaran bagi penggunanya dalam 2 tahun terakhir.

"Dikombinasikan dengan lini bisnis kami pada pembelajaran bahasa, Cakap siap membantu misi pemerintah untuk mencetak SDM Indonesia yang berkompetensi dan berdaya saing global," tambah Tomy.

Terbaru, Cakap berhasil menjalin kerjasama dengan lebih dari 13 universitas dan lembaga pendidikan dari berbagai daerah di Indonesia. Universitas tersebut diantaranya Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, UIN Syarif Hidayatullah, Telkom University, Universitas Universal Batam, hingga lembaga bahasa asing seperti Aki No Sora.

Bentuk kerja sama dengan pihak kampus beragam, mulai dari program magang hingga rekrutmen mitra pengajar bahasa asing. Cakap kini mengampu lebih dari 1.400 mitra pengajar dari seluruh penjuru negeri, termasuk diantaranya dari negara asing seperti Filipina, China, Jepang dan Korea Selatan.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek RI, Wikan Sakarinto mengatakan, Cakap yang selama ini telah membantu mempercepat akses pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan vokasi.

"Kami berharap, Cakap semakin dapat menjangkau sekolah atau area di Indonesia lebih luas agar kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia," bebernya.