Potensi Industri Konten Kreator Indonesia Ditaksir Senilai Rp7 triliun

Allstars
Artis dengan jumlah pengikut di Instagram terbanyak di Indonesia
28/4/2022, 11.37 WIB

Penyedia platform influencer marketing Famous Allstars atau FAS memperkirakan, nilai pasar industri konten kreator (content creator) di Indonesia bisa mencapai Rp 4 triliun hingga Rp 7 triliun. Nilainya akan meningkat lima kali lipat pada 2027.

Co-CEO FAS Syamsul Arief Rakhmadani mengatakan, nilai pasar tersebut didapatkan dari pengeluaran brand atau merek yang menggunakan jasa kreator konten di Indonesia. Ini juga mempertimbangkan valuasi pemain di industri content creator seperti RANS Entertainment yang mencapai Rp 1,45 triliun.

Angka potensi pasar tersebut bisa lebih besar lagi, karena belum menghitung nilai produk yang dibuat sendiri oleh konten kreator .

Menurutnya, nilai pasar industri kreator konten di Indonesia akan semakin besar dalam lima tahun ke depan. "Kami memperkirakan bisa tumbuh empat sampai lima kali lipat," kata Arief dalam wawancara eksklusif FAS dengan Katadata.co.id, Rabu (27/4).

Pertumbuhan pasar itu bisa dilihat dari semakin banyaknya artis yang memasarkan karya di platform-platform konten kreator lokal.

Apalagi, teknologi Web3.0 semakin masif membuat nilai pasar kreator konten semakin bertumbuh. "Banyak artis yang masuk ke pasar NFT alias non-fungible token. Ini membuat industri seperti gunung es. Masih banyak potensi monetisasi kreasi kreator konten," ujarnya.

Menurutnya, saat ini industri kreator konten Indonesia masih di tahap creator economy 2.0. Ini artinya, kreator konten masih mengandalkan banyaknya jumlah pengikut di media sosial untuk kampanye merek. 

Beberapa tahun ke depan, Indonesia akan masuk ke tahap creator economy 3.0. Pada tahap ini, kreator konten akan berjualan dengan karya sendiri dan mempunyai pengikut fanatik yang mau membeli barangnya.

Potensi pertumbuhan industri kreator konten itu sejalan dengan besarnya pengguna internet di Indonesia. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII), mayoritas pengguna internet di Indonesia memanfaatkan layanan media sosial.

Ratusan juta pengguna internet di Indonesia juga paling banyak menggunakan YouTube. Sedangkan konten yang dicari yakni film, musik, olahraga, kuliner, dan tutorial bermain gim online.

Data We Are Social juga menunjukkan, YouTube menempati urutan media sosial paling banyak digunakan yakni 88%.

Oleh karena itu, FAS menyasar pasar industri konten kreator . Co-CEO FAS Alex Wijaya mengatakan FAS merupakan end to end creator ecosystem yang mempunyai tiga pilar bisnis, yakni creator agency, media bagi kreator konten, dan bisnis talent management.

"Kami memonetisasi branded content. Merek bekerja sama untuk membuat konten, itu kami hubungkan dengan para kreator," kata Alex.

FAS telah menaungi sejumlah kreator konten populer seperti Bayu Skak, Agung Hapsah hingga Reza Arap. Kemudian, FAS juga menaungi channel-channel konten kreatif populer mulai dari Indovidgram, KokikuTV hingga Majelis Lucu Indonesia (MLI)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan