Startup pendidikan Cakap mengeluarkan laporan bertajuk Impact Report 2021 terkait dampak sosial perusahaan bagi masyarakat. Hasilnya, 78% siswa pengguna mendapatkan peluang karier lebih baik setelah bergabung.
Laporan itu juga menunjukkan bahwa 56% pengguna mendapatkan peluang karier dalam 12 bulan atau kurang.
Guru di Cakap juga menerima pendapatan 50% lebih tinggi dibandingkan dengan standar industri. Selain itu, mencatatkan 30 jam rata-rata jam mengajar per minggu.
Lalu, 55% pemilik bisnis setuju bahwa Cakap membantu mereka meningkatkan keuntungan.
Selain itu, 88% anak-anak yang bergabung di Cakap mampu meningkatkan nilai bahasa di sekolah. Sebanyak 70% juga mengalami peningkatan kepercayaan diri dan mampu berbicara, serta berkomunikasi menggunakan bahasa asing.
Cakap merupakan salah satu startup pendidikan terbesar di Indonesia dengan pertumbuhan bisnis 300% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I. Startup ini menggaet lebih dari dua juta murid terdaftar.
Perusahaan rintisan itu hadir di 34 provinsi dan 95 kota di Indonesia, termasuk di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) Indonesia.
Co-founder sekaligus CEO Cakap Tomy Yunus mengatakan, bisnis tumbuh karena berbagai faktor. Salah satunya, karena ada peningkatan kebutuhan pembelajaran jarak jauh.
"Berawal dari keyakinan bahwa akses pendidikan lebih berkualitas adalah perangkat yang dapat mengubah kehidupan, Cakap hadir dengan menyediakan teknologi terkini, mudah, dan fleksibel, untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia," kata Tomy dalam siaran pers, Selasa (14/6).
Perusahaan rintisan itu mendapatkan pendanaan seri B US$ 10 juta atau sekitar Rp 143 miliar pada kuartal keempat tahun lalu. Investasi ini dipimpin oleh Centauri dari MDI-KB & Heritas Capital, diikuti oleh Indonesia Impact Fund yang dikelola oleh Mandiri Capital Indonesia.
Startup pendidikanmemanfaatkan pendanaan itu untuk beberapa hal, yakni:
- Meningkatkan kapasitas teknologi dari sisi learning experience
- Memperluas akses pendidikan ke daerah 3T
- Berfokus pada industri utama seperti pariwisata tahun ini. Startup ini bisa bermitra baik dengan swasta dan pemerintah, untuk mendukung pengembangan tenaga kerja pariwisata melalui pembelajaran bahasa Inggris.
- Gencar memberdayakan guru, salah satunya melalui Akademi Guru Cakap
- Menyasar pekerja migran Indonesia untuk mendukung mereka melalui berbagai program beasiswa
- Menyasar generasi muda di Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengembangkan kemampuan mereka
Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek Wikan Sakarinto mengatakan, Cakap mempercepat akses pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan vokasi.
"Kami berharap, Cakap semakin dapat menjangkau sekolah atau area di Indonesia lebih luas agar kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia," katanya.